Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata ”Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Katakata yang keluar dari mulut kita ibarat harimau: sangat berkuasa. Ucapan hakim di pengadilan bisa menentukan hidup matinya seorang terdakwa. Ucapan seorang pejabat bisa memengaruhi nasib rakyat. Ucapan pengusaha pada rekannya dapat membuat transaksi bisnis jadi atau batal.- Kesialan demi kesialan 'Crazy Rich Medan' Indra Kenz terus menimpa. Betapa tidak, Indra Kenz ditetapkan sebagai tersangka dugaan penipuan aplikasi judi berkedok trading binary option bernama Binomo oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Bareskrim Polri. Adapun penetapan tersangka itu berdasarkan laporan polisi B/0058/II/2020/Bareskrim tanggal 3 Februari 2022 tentang dugaan tindak pidana judi online dan/atau penyebaran berita bohong melalui media elektronik dan/atau penipuan, perbuatan curang dan/atau tindak pidana pencucian uang. Polisi pun turut menyita barang bukti berupa bukti transfer dan akun YouTube milik Indra Kenz. Indra Kenz disangka Pasal 45 ayat 2 jo pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik ITE juncto Pasal 45 ayat 1 jo pasal 28 ayat 1 UU ITE. Lalu, Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang TPPU. Kini, jejak digital Indra Kenz kembali dikuliti lagi oleh warganet. Salah satunya video dari akun TikTok indrakenz yang menyebar dari akun Twitter tubirfess, Jumat 25/2/2022 siang. Indra Kenz mengatakan Tuhan selalu melindunginya. "Kira-kira kalau tuhan ngerubah gua jatuh miskin gimana," ujar Indra Kenz. Video sesumbar Indra Kenz tantang Tuhan tak akan memiskinkannya lagi di media sosial Twitter/tubirfess dan TikTok/indrakenz Baca juga Langsung Jatuh Miskin? Nasib Malang Indra Kenz yang Dikenal Sombong Kerap Pamer Harta, Aset Disita! Bahkan dengan sesumbar, dia berkilah Tuhan tidak akan memiskinkannya. "Nih-nih nih enggak bisa nih, karena ketika gua sombong gue pamer, tuhan miskinkan tiba-tiba aku baek," ujar Indra Kenz. Dia melanjutkan dapat kembali kaya dengan bersedekah. "Dengan beramal bersedekah, bingung," jelasnya. "Abisnya dikasih lagi makin kaya dapatlah rejeki itu," jawabnya. Dia dengan enteng berkata akan seakan mempertanyakan ketetapan-Nya. "Sombong lagi mau miskin beramal lagi bersedekah lagi, makanya bingung Tuhan mengambil keputusan," ujarnya. Kini warganet menyebut ucapan Indra Kenz bak peribahasa 'mulutmu, harimaumu'. "Kemaren nantang Tuhan sekarang jadi tersangka, makanya jangan terlalu sombong jadi orang haduuu," cibir admin tubirfess. Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini "'Tuhan bingung, 'Lo pikir lo siapa sampe bisa bikin Tuhan bingung? wkwkwk," balas warganet A. "Tuhan mah gk pernah bingung cuman dia pengen ngelihat aja sampai mana sombongnya si indra trading," timpal warganet B. Baca juga Profil Indra Kenz Crazy Rich Medan yang Kini Tersangka Penipuan, Dulu Hidup Susah, Sempat Mengamen Profl Indra Kenz, Crazy Rich Medan yang Kini Resmi Jadi Tersangka Kasus Binomo, Ini Sepak Terjangnya Berikut profil Indra Kenz, Crazy Rich Medan yang sering pamer kemewahan itu, kini ditetapkan jadi tersangka Kasus Binomo Lelaki bernama lengkap Indra Kesuma, lahir di Rantauprapat, Sumatra Utara, pada 31 Mei 1996. Dia sendiri lulusan jurusan Teknik di Universitas Prima Indonesia dari 2014-2018. Sejak berusia 16 tahun, Indra Kenz sudah membantu perekonomian keluarga, dari berjualan online, pengamen, penyanyi cafe, hingga jadi sopir taksi. Malahan, dia juga pernah menjadi seorang penyiar radio, MC dan mengikuti ajang pencarian bakat The Voice Indonesia 2018 dan dimentori oleh Titi DJ. Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini Lalu ketika berusia 21 tahun, Indra Kenz mulai bekerja sebagai pegawai salah satu perusahaan asuransi. Tak hanya itu, dia juga ikut berjualan jam tangan. Dari berjualan ini, dia mendapatkan uang yang cukup banyak. Sayangnya, usaha jualan jam tangan itu mengalami kebangkrutan karena belum dapat mengelolan keuangannya dengan baik. Baca juga Judi Berkedok Trading? Indra Kenz Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Binomo Pencucian Uang Pada usia 26 tahun, dia terjun ke dunia trading dengan karena tertipu oleh investasi bodong. Sejak itu, dia memutuskan untuk mempelajarinya sendiri. Tak hanya sebagai pengusaha, Indra Kenz juga seorang kreator konten. Kontennya kerap memamerkan kehidupan mewahnya di media sosial, dari YouTube, TikTok, dan Instagram. Julukan sebagai Crazy Rich Medan diperoleh karena punya beberapa usaha, mulai dari kursus trading, klinik kecantikan, usaha makanan, clothing line dan masih banyak lainnya. Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini Indra Kenz juga punya perusahaan yang bernama PT Disotiv Citra Digital yang bergerak di dunia kreatif seperti digital marketing dan videografi. Sebut Miskin adalah Privilese beberapa ulah Indra Kenz sempat bermasalah saat membicarakan kemiskinan adalah privilese pada Jumat, 21 Januari 2022. Dia berujar bukan hanya jadi orang kaya itu sebuah privilese, tetapi orang yang terlahir miskin itu pun suatu privilese. Sontak saja, pernyataan Indra Kenz ini ramai setelah banyak yang menangkap-layar pernyataan itu. Kemudian pernyataan itu dibagikan akun Twitter Jejak Digital ARSIPAJA, Jumat 21/1/2022 pagi. "Terlahir miskin = privilege?" tulis akun ini sebagai informasi. Crazy Rich Medan ini menyebut terlahir miskin juga sebuah privilese. Sebab menurutnya dapat merasakan berjuang sampai sukses. Pernyataan kontroversial Crazy Rich Medan soal miskin juga privilese Twitter/ARSIPAJA dan Instagram/indrakenz Baca juga Dihina Kabur ke Turki demi Hindari Panggilan Polisi, Indra Kenz Murka Bongkar Fakta Saya Kooperatif Berbeda orang terlahir kaya, yang menurutnya justru tekanannya lebih besar ketimbang terlahir miskin. "Sebenarnya lahir miskin itu juga privilege sih, bisa merasakan berjuang dan jadi sukses. Kalau lahir dari keluarga yang udah kaya, tekanan mental lebih besar," jelas Indra Kenz. Menurutnya, orang yang terlahir kaya itu tidak bisa menjadi miskin. Karena itu, mereka yang terlahir kaya pasti terbebani dengan ekspektasi tinggi harus menjadi kaya lagi. "Kalau udah terlahir kaya gak bisa jadi miskin, harus jadi lebih kaya lagi dan itu yang berat," lanjut Indra Kenz. Tak pelak saja, pernyataan Indra Kenz itu langsung dibanjiri kecaman oleh warganet. Tak disangka, beberapa komentar hujatan warganet ditangkap layar dan dibagikan lagi oleh Indra Kenz melalui Instagram Stories miliknya. Alih-alih meminta maaf, Indra Kenz justru menertawakan hujatan-hujatan warganet kepadanya. Balasan Indra Kenz, Crazy Rich Medan atas komentar warganet yang tak setuju dengan pendapatnya Instagram/indrakenz Dia membalas dan menyebut orang-orang yang mengecamnya menjadi contoh cara berpikir yang tidak akan dapat kaya. "Lucu baca bales-balesan netizen kita ini dengan emoji ngakak." "Padahal yang komen-komen ini punya smartphone bisa akses Instagram, artinya masih jauh lebih baik daripada orang-orang di luar sana yang gak mampu beli smartphone," kata Indra. Baca juga Dulu Pengamen Kini Jadi Crazy Rich Medan, Inilah Sosok Indra Kenz yang Dituding Lakukan Penipuan "Kalau cara pikirnya begini, ya gak heran gak bakal bisa kaya." "Kalau saat ini lu miskin, setidaknya mindset dan mental lo harus kaya." "You become rich in your mind long before you become rich ini your bank account kau jadi kaya dari pikiranmu jauh sebelum jadi kaya sungguhan di rekening bank kau," ujarnya. Bukan mereda, penjelasan Indra Kenz itu justru semakin menaikkan emosi warganet. Mereka menuliskan beragam kecaman sampai menyebut pendapat Indra Kenz merupakan opini jelek. Balasan Indra Kenz, Crazy Rich Medan atas komentar warganet soal miskin juga privilese Instagram/indrakenz
Diantaramaksiat yang sering dilakukan oleh manusia ketika menggunakan lisannya adalah perilaku ghibah dan juga mengadu domba.Ghibah diartikan sebagai membicarakan keburukan orang lain kepada lawan ghibah.Baik yang mengatakan maupun yang mendengarkan bila tidak mencegahnya, semuanya akan dihukumi dosa ghibah.Allah SWT dalam Al - Qur'an surat Al - Hujurat ayat 12 mengatakan bahwa ghibah
LABUAN BAJO TERKINI- Sobat Katolik, apa yang kita hadapi setiap hari adalah pengalaman berarti yang senantiasa memberikan kota pelajaran. Dalam keseharian kita, kita tentu menghadapi banyak masalah yang terus menguji dan mendewasakan kita. Sebelum beraktivitas hari ini, mari simak Bacaan Injil Suci dan Renungan Harian Katolik edisi Kamis 26 Januari 2023. Semoga bermanfaat dan Tuhan senantiasa memberkati kita. Baca Juga Tuhan Telah Siapkan Jodoh Untukmu, Asmara Zodiak Aquarius Kamis 26 Januari 2023 Bacaan Injil Lukas 101-9 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. AyatSH: Yohanes 18:12-27. Judul: Berbicara dengan Bijaksana. Ada ungkapan yang berbunyi "mulutmu harimaumu". Ungkapan itu ingin menunjukkan bahwa kata-kata yang keluar dari mulut kita memiliki kekuatan, seperti harimau yang kuat. Kata-kata kita bisa menyerang orang lain atau berbalik menyerang diri kita sendiri; bahkan membuat orang sedih Mulutmu harimaumu adalah ungkapan yang sering kita dengar/lihat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang kata-kata ini dianggap berkonotasi negatif, seolah-olah hanya dikaitkan dengan sesuatu yang berbahaya. Keselamatan manusia terletak kepada bagaimana mereka memelihara mulut mereka. Demikian kurang lebih makna ungkapan tersebut. Makna ini tidak salah, walau sebenarnya bisa lebih luas. Bisa saja ungkapan itu bermakna bahwa kata-kata yang kamu ucapkan atau pesan yang kamu tulis dapat menjadi sesuatu yang luar biasa karena dapat memiliki kekuatan yang dahsyat. Banyak kata-kata yang diungkapkan memiliki kekuatan yang luar biasa, sekuat “harimau”. Lebih jauh, bisa juga ungkapan itu bermakna bahwa sehat dan tidaknya tubuh manusia sangat ditentukan oleh apa yang dimakan serta diminum. Lagi-lagi ada urusan dengan mulut. Ungkapan mulutmu harimaumu sering sekali dikaitkan dengan peringatan supaya manusia menjaga perkataan yang diucapkan. Ketika tidak berhati-hati mengucapkan atau menyampaikan sesuatu, maka akibatnya akan kembali kepada dirinya. Seringkali akibat sebuah perkataan termasuk tulisan, sesuatu menjadi runyam. Misalnya, karena tersinggung akibat satu perkataan, seseorang bisa saja marah besar. Bahkan yang lebih serius lagi, boleh jadi seseorang dilaporkan ke pihak yang berwajib karena kemarahan serta ketersinggungan akibat ujaran yang disampaikan. Karena itulah menjaga dan merawat perkataan, termasuk di dalamnya tulisan, merupakan kewajiban bagi semua agar tidak ada kesalahpahaman serta ketersinggungan di antara sesama. Apalagi bagi seorang yang sedang mendapat amanah memimpin, tugas merawat dan menjaga ungkapan tertentu harus lebih diperhatikan. Ungkapan/pernyataan atau apa pun namanya yang diucapkan oleh seorang yang sedang mendapat amanah, akan lebih luas serta lebih kuat dampaknya dibanding yang disampaikan oleh orang yang tidak sedang mendapat amanah. Makna lebih luas ungkapan mulutmu harimaumu bisa juga berkonotasi positif ketika kata-kata yang diucapkan penuh arti serta tidak mengandung kebohongan, dapat dipertanggungjawabkan dan betul-betul sesuai antara perkataan dan kenyataan. Dalam hal seperti ini, ungkapan yang disampaikan akan mempunyai kekuatan yang luar biasa bagaikan kekuatan seekor harimau. Sering dalam kehidupan, kita mengetahui ungkapan yang dapat memompa semangat serta berkekuatan luar biasa. Seperti halnya yang berkonotasi negatif, ketika ungkapan yang bekonotasi positif ini diucapkan oleh seorang tokoh, maka kekuatannya akan dahsyat. Bayangkan kalau seorang pimpinan selalu mengeluarkan kata-kata indah dan jujur, dapat dipertanggungjawabkan, serta sesuai antara penyataan dan kenyataan, maka kekuatannya akan luar biasa. Ungkapan yang seperti itu akan membuat orang yang mendengar patuh kalau diperintah, percaya bila diberi janji, dan hormat pada orangnya karena mereka tahu bahwa kata-katanya penuh arti dan benar adanya. Kita semua tentu ingat bagaimana isi pidato Bung Tomo saat membakar semangat rakyat Surabaya ketika diancam oleh sekutu pada tahun 1945. Kata-kata beliau membuat siapa pun saat itu berani melawan penjajah yang mempunyai kekuatan lebih dibanding rakyat Surabaya. Berikut kutipan yang diucapkannya. …”kita tunjukkan kepada mereka bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Semboyan kita tetap merdeka atau mati”… Mendengar seruan tersebut, rakyat Surabaya terpompa motivasinya serta mereka yakin bahwa pilihan mereka hanya satu “merdeka atau mati”. Inilah kekuatan sebuah ungkapan. Bahkan kekuatan perkataan juga menyentuh ranah agama, seperti ucapan pada acara pernikahan “saya terima nikahnya XY binti XX dengan maskawin berupa AA dibayar tunai”. Ada kekuatan hukum agama dan pemerintahan dalam kalimat ini. Ungkapan tersebut telah mengubah status laki-laki dan wanita yang belum menikah menjadi suami istri. Begitu kuat dampak ucapan tersebut sehingga mengubah sesuatu yang haram bisa menjadi halal. Kalau yang dipaparkan terdahulu adalah perkataan yang terkait dengan orang lain, ungkapan mulutmu harimaumu juga dapat dikonotasikan kepada hal yang amat pribadi. Ungkapan tersebut bisa bermakna bahwa sehat tidaknya seseorang sangat tergantung kepada bagaimana dia memelihara mulutnya dari makanan dan minuman. Jagalah agar apa yang dimakan/diminum sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan. Ketika mereka bisa mengonsumsi makanan/minuman yang baik dan bergizi dalam istilah agamanya halal dan tayyib, maka insyaallah badan akan sehat. Namun sebaliknya, apabila manusia tidak menjaga mulut dan membiarkan semua makanan/minuman masuk seenaknya, maka tinggal menunggu saat-saat ada masalah dalam tubuh. Dalam keadaan seperti ini, bisa saja kolesterol, asam urat, gula dalam darah, serta tekanan darah semuanya tinggi, melewati ambang batas normal. Kalau semua itu terjadi, suatu tanda keadaan tubuh kita kurang begitu fit, bahkan bisa tergolong sakit. Mulutnya akan menjadi pembunuh harimau bagi dirimu. Adalah benar bahwa keselamatan manusia sangat ditentukan oleh bagaimana mereka menjaga mulut dari perkataan dan makanan/minuman. Ketika mampu menjaga dan merawat perkataan yang baik dan benar, maka ungkapan yang diucapkan akan berkekuatan seperti kekuatan harimau. Namun sebaliknya, ketika pernyataannya menyakitkan apalagi bohong karena janji-janji yang disampaikan diingkari, juga akan berkekuatan seperti harimau yang siap memangsanya. Demikian pula sehat tidaknya tubuh manusia sangat ditentukan oleh makanan/minuman yang dikonsumsi. Semakin bagus mengatur makanan/minuman yang dikonsumsi, maka kemungkinan besar tubuhnya akan semakin sehat, demikian juga sebaliknya. Semoga semua mampu tidak mengeluarkan perkataan yang menyakitkan dan tidak mengonsumsi makanan/minuman yang membahayakan tubuh. Demikian pula, semoga kita diberi petunjuk untuk selalu mengungkapkan perkataan yang baik, benar, dan bermanfaat, serta mengonsumsi makanan/minuman yang baik dan bergizi. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, mulutmu harimaumu. *Anggota Keris CLS dan Guru Besar Applied Linguistik di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember. Mulutmu harimaumu adalah ungkapan yang sering kita dengar/lihat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang kata-kata ini dianggap berkonotasi negatif, seolah-olah hanya dikaitkan dengan sesuatu yang berbahaya. Keselamatan manusia terletak kepada bagaimana mereka memelihara mulut mereka. Demikian kurang lebih makna ungkapan tersebut. Makna ini tidak salah, walau sebenarnya bisa lebih luas. Bisa saja ungkapan itu bermakna bahwa kata-kata yang kamu ucapkan atau pesan yang kamu tulis dapat menjadi sesuatu yang luar biasa karena dapat memiliki kekuatan yang dahsyat. Banyak kata-kata yang diungkapkan memiliki kekuatan yang luar biasa, sekuat “harimau”. Lebih jauh, bisa juga ungkapan itu bermakna bahwa sehat dan tidaknya tubuh manusia sangat ditentukan oleh apa yang dimakan serta diminum. Lagi-lagi ada urusan dengan mulut. Ungkapan mulutmu harimaumu sering sekali dikaitkan dengan peringatan supaya manusia menjaga perkataan yang diucapkan. Ketika tidak berhati-hati mengucapkan atau menyampaikan sesuatu, maka akibatnya akan kembali kepada dirinya. Seringkali akibat sebuah perkataan termasuk tulisan, sesuatu menjadi runyam. Misalnya, karena tersinggung akibat satu perkataan, seseorang bisa saja marah besar. Bahkan yang lebih serius lagi, boleh jadi seseorang dilaporkan ke pihak yang berwajib karena kemarahan serta ketersinggungan akibat ujaran yang disampaikan. Karena itulah menjaga dan merawat perkataan, termasuk di dalamnya tulisan, merupakan kewajiban bagi semua agar tidak ada kesalahpahaman serta ketersinggungan di antara sesama. Apalagi bagi seorang yang sedang mendapat amanah memimpin, tugas merawat dan menjaga ungkapan tertentu harus lebih diperhatikan. Ungkapan/pernyataan atau apa pun namanya yang diucapkan oleh seorang yang sedang mendapat amanah, akan lebih luas serta lebih kuat dampaknya dibanding yang disampaikan oleh orang yang tidak sedang mendapat amanah. Makna lebih luas ungkapan mulutmu harimaumu bisa juga berkonotasi positif ketika kata-kata yang diucapkan penuh arti serta tidak mengandung kebohongan, dapat dipertanggungjawabkan dan betul-betul sesuai antara perkataan dan kenyataan. Dalam hal seperti ini, ungkapan yang disampaikan akan mempunyai kekuatan yang luar biasa bagaikan kekuatan seekor harimau. Sering dalam kehidupan, kita mengetahui ungkapan yang dapat memompa semangat serta berkekuatan luar biasa. Seperti halnya yang berkonotasi negatif, ketika ungkapan yang bekonotasi positif ini diucapkan oleh seorang tokoh, maka kekuatannya akan dahsyat. Bayangkan kalau seorang pimpinan selalu mengeluarkan kata-kata indah dan jujur, dapat dipertanggungjawabkan, serta sesuai antara penyataan dan kenyataan, maka kekuatannya akan luar biasa. Ungkapan yang seperti itu akan membuat orang yang mendengar patuh kalau diperintah, percaya bila diberi janji, dan hormat pada orangnya karena mereka tahu bahwa kata-katanya penuh arti dan benar adanya. Kita semua tentu ingat bagaimana isi pidato Bung Tomo saat membakar semangat rakyat Surabaya ketika diancam oleh sekutu pada tahun 1945. Kata-kata beliau membuat siapa pun saat itu berani melawan penjajah yang mempunyai kekuatan lebih dibanding rakyat Surabaya. Berikut kutipan yang diucapkannya. …”kita tunjukkan kepada mereka bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Semboyan kita tetap merdeka atau mati”… Mendengar seruan tersebut, rakyat Surabaya terpompa motivasinya serta mereka yakin bahwa pilihan mereka hanya satu “merdeka atau mati”. Inilah kekuatan sebuah ungkapan. Bahkan kekuatan perkataan juga menyentuh ranah agama, seperti ucapan pada acara pernikahan “saya terima nikahnya XY binti XX dengan maskawin berupa AA dibayar tunai”. Ada kekuatan hukum agama dan pemerintahan dalam kalimat ini. Ungkapan tersebut telah mengubah status laki-laki dan wanita yang belum menikah menjadi suami istri. Begitu kuat dampak ucapan tersebut sehingga mengubah sesuatu yang haram bisa menjadi halal. Kalau yang dipaparkan terdahulu adalah perkataan yang terkait dengan orang lain, ungkapan mulutmu harimaumu juga dapat dikonotasikan kepada hal yang amat pribadi. Ungkapan tersebut bisa bermakna bahwa sehat tidaknya seseorang sangat tergantung kepada bagaimana dia memelihara mulutnya dari makanan dan minuman. Jagalah agar apa yang dimakan/diminum sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan. Ketika mereka bisa mengonsumsi makanan/minuman yang baik dan bergizi dalam istilah agamanya halal dan tayyib, maka insyaallah badan akan sehat. Namun sebaliknya, apabila manusia tidak menjaga mulut dan membiarkan semua makanan/minuman masuk seenaknya, maka tinggal menunggu saat-saat ada masalah dalam tubuh. Dalam keadaan seperti ini, bisa saja kolesterol, asam urat, gula dalam darah, serta tekanan darah semuanya tinggi, melewati ambang batas normal. Kalau semua itu terjadi, suatu tanda keadaan tubuh kita kurang begitu fit, bahkan bisa tergolong sakit. Mulutnya akan menjadi pembunuh harimau bagi dirimu. Adalah benar bahwa keselamatan manusia sangat ditentukan oleh bagaimana mereka menjaga mulut dari perkataan dan makanan/minuman. Ketika mampu menjaga dan merawat perkataan yang baik dan benar, maka ungkapan yang diucapkan akan berkekuatan seperti kekuatan harimau. Namun sebaliknya, ketika pernyataannya menyakitkan apalagi bohong karena janji-janji yang disampaikan diingkari, juga akan berkekuatan seperti harimau yang siap memangsanya. Demikian pula sehat tidaknya tubuh manusia sangat ditentukan oleh makanan/minuman yang dikonsumsi. Semakin bagus mengatur makanan/minuman yang dikonsumsi, maka kemungkinan besar tubuhnya akan semakin sehat, demikian juga sebaliknya. Semoga semua mampu tidak mengeluarkan perkataan yang menyakitkan dan tidak mengonsumsi makanan/minuman yang membahayakan tubuh. Demikian pula, semoga kita diberi petunjuk untuk selalu mengungkapkan perkataan yang baik, benar, dan bermanfaat, serta mengonsumsi makanan/minuman yang baik dan bergizi. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, mulutmu harimaumu. *Anggota Keris CLS dan Guru Besar Applied Linguistik di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember. Mulutmu harimaumu adalah ungkapan yang sering kita dengar/lihat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang kata-kata ini dianggap berkonotasi negatif, seolah-olah hanya dikaitkan dengan sesuatu yang berbahaya. Keselamatan manusia terletak kepada bagaimana mereka memelihara mulut mereka. Demikian kurang lebih makna ungkapan tersebut. Makna ini tidak salah, walau sebenarnya bisa lebih luas. Bisa saja ungkapan itu bermakna bahwa kata-kata yang kamu ucapkan atau pesan yang kamu tulis dapat menjadi sesuatu yang luar biasa karena dapat memiliki kekuatan yang dahsyat. Banyak kata-kata yang diungkapkan memiliki kekuatan yang luar biasa, sekuat “harimau”. Lebih jauh, bisa juga ungkapan itu bermakna bahwa sehat dan tidaknya tubuh manusia sangat ditentukan oleh apa yang dimakan serta diminum. Lagi-lagi ada urusan dengan mulut. Ungkapan mulutmu harimaumu sering sekali dikaitkan dengan peringatan supaya manusia menjaga perkataan yang diucapkan. Ketika tidak berhati-hati mengucapkan atau menyampaikan sesuatu, maka akibatnya akan kembali kepada dirinya. Seringkali akibat sebuah perkataan termasuk tulisan, sesuatu menjadi runyam. Misalnya, karena tersinggung akibat satu perkataan, seseorang bisa saja marah besar. Bahkan yang lebih serius lagi, boleh jadi seseorang dilaporkan ke pihak yang berwajib karena kemarahan serta ketersinggungan akibat ujaran yang disampaikan. Karena itulah menjaga dan merawat perkataan, termasuk di dalamnya tulisan, merupakan kewajiban bagi semua agar tidak ada kesalahpahaman serta ketersinggungan di antara sesama. Apalagi bagi seorang yang sedang mendapat amanah memimpin, tugas merawat dan menjaga ungkapan tertentu harus lebih diperhatikan. Ungkapan/pernyataan atau apa pun namanya yang diucapkan oleh seorang yang sedang mendapat amanah, akan lebih luas serta lebih kuat dampaknya dibanding yang disampaikan oleh orang yang tidak sedang mendapat amanah. Makna lebih luas ungkapan mulutmu harimaumu bisa juga berkonotasi positif ketika kata-kata yang diucapkan penuh arti serta tidak mengandung kebohongan, dapat dipertanggungjawabkan dan betul-betul sesuai antara perkataan dan kenyataan. Dalam hal seperti ini, ungkapan yang disampaikan akan mempunyai kekuatan yang luar biasa bagaikan kekuatan seekor harimau. Sering dalam kehidupan, kita mengetahui ungkapan yang dapat memompa semangat serta berkekuatan luar biasa. Seperti halnya yang berkonotasi negatif, ketika ungkapan yang bekonotasi positif ini diucapkan oleh seorang tokoh, maka kekuatannya akan dahsyat. Bayangkan kalau seorang pimpinan selalu mengeluarkan kata-kata indah dan jujur, dapat dipertanggungjawabkan, serta sesuai antara penyataan dan kenyataan, maka kekuatannya akan luar biasa. Ungkapan yang seperti itu akan membuat orang yang mendengar patuh kalau diperintah, percaya bila diberi janji, dan hormat pada orangnya karena mereka tahu bahwa kata-katanya penuh arti dan benar adanya. Kita semua tentu ingat bagaimana isi pidato Bung Tomo saat membakar semangat rakyat Surabaya ketika diancam oleh sekutu pada tahun 1945. Kata-kata beliau membuat siapa pun saat itu berani melawan penjajah yang mempunyai kekuatan lebih dibanding rakyat Surabaya. Berikut kutipan yang diucapkannya. …”kita tunjukkan kepada mereka bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Semboyan kita tetap merdeka atau mati”… Mendengar seruan tersebut, rakyat Surabaya terpompa motivasinya serta mereka yakin bahwa pilihan mereka hanya satu “merdeka atau mati”. Inilah kekuatan sebuah ungkapan. Bahkan kekuatan perkataan juga menyentuh ranah agama, seperti ucapan pada acara pernikahan “saya terima nikahnya XY binti XX dengan maskawin berupa AA dibayar tunai”. Ada kekuatan hukum agama dan pemerintahan dalam kalimat ini. Ungkapan tersebut telah mengubah status laki-laki dan wanita yang belum menikah menjadi suami istri. Begitu kuat dampak ucapan tersebut sehingga mengubah sesuatu yang haram bisa menjadi halal. Kalau yang dipaparkan terdahulu adalah perkataan yang terkait dengan orang lain, ungkapan mulutmu harimaumu juga dapat dikonotasikan kepada hal yang amat pribadi. Ungkapan tersebut bisa bermakna bahwa sehat tidaknya seseorang sangat tergantung kepada bagaimana dia memelihara mulutnya dari makanan dan minuman. Jagalah agar apa yang dimakan/diminum sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan. Ketika mereka bisa mengonsumsi makanan/minuman yang baik dan bergizi dalam istilah agamanya halal dan tayyib, maka insyaallah badan akan sehat. Namun sebaliknya, apabila manusia tidak menjaga mulut dan membiarkan semua makanan/minuman masuk seenaknya, maka tinggal menunggu saat-saat ada masalah dalam tubuh. Dalam keadaan seperti ini, bisa saja kolesterol, asam urat, gula dalam darah, serta tekanan darah semuanya tinggi, melewati ambang batas normal. Kalau semua itu terjadi, suatu tanda keadaan tubuh kita kurang begitu fit, bahkan bisa tergolong sakit. Mulutnya akan menjadi pembunuh harimau bagi dirimu. Adalah benar bahwa keselamatan manusia sangat ditentukan oleh bagaimana mereka menjaga mulut dari perkataan dan makanan/minuman. Ketika mampu menjaga dan merawat perkataan yang baik dan benar, maka ungkapan yang diucapkan akan berkekuatan seperti kekuatan harimau. Namun sebaliknya, ketika pernyataannya menyakitkan apalagi bohong karena janji-janji yang disampaikan diingkari, juga akan berkekuatan seperti harimau yang siap memangsanya. Demikian pula sehat tidaknya tubuh manusia sangat ditentukan oleh makanan/minuman yang dikonsumsi. Semakin bagus mengatur makanan/minuman yang dikonsumsi, maka kemungkinan besar tubuhnya akan semakin sehat, demikian juga sebaliknya. Semoga semua mampu tidak mengeluarkan perkataan yang menyakitkan dan tidak mengonsumsi makanan/minuman yang membahayakan tubuh. Demikian pula, semoga kita diberi petunjuk untuk selalu mengungkapkan perkataan yang baik, benar, dan bermanfaat, serta mengonsumsi makanan/minuman yang baik dan bergizi. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, mulutmu harimaumu. *Anggota Keris CLS dan Guru Besar Applied Linguistik di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember. Mulutmu harimaumu, begitu kata pepatah. Memang benar, kita harus menjaga setiap perkataan yang akan kita lontarkan. Ada kuasa dalam setiap perkataan kita. Ada banyak ayat yang mengingatkan kita untuk menjaga perkataan, salah satunya kitab Amsal 18:21, "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." Naomii Simbolon Official Writer Sebel banget nggak sih kalau kamu dikomentari hal-hal yang buruk oleh orang lain? Atau kamu mendengarkan kata-kata yang jorok dari orang di sekitarmu, meskipun itu nggak ditujukan kepadamu ?Rasanya gimana gitu ya. Nggak nyaman dan nggak enak seiring berjalannya waktu, karena kita berada di lingkungan itu, rasanya menjadi bisa mengucapkan kata-kata buruk, mengutuk dan bahkan memakai nama Tuhan sembarangan tanpa dikendalikan lalu kita menjadi diam saja atau bahkan ikut tertawa dengan lelucon mereka dengan kata-kata orang Kristen kita harus terus berdiri di dalam integritas yang benar di dalam Kristus dan nggak seharusnya negosiasi dengan hal-hal begitu bukan?Menurutmu apa yang mereka lakukan dan yang kamu lakukan adalah benar?No, menurut firman Tuhan, itu adalah salah dan sebagai orang percaya, sikap seperti ini harus kita anggap serius!Karena Matius 1518 berkata "Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang."Kata-kata yang kita keluarkan dari mulut kita adalah kondisi dari hati kita. Entah itu bahasa kasar, kotor, kata yang merendahkan dan penuh kebencian adalah kata-kata yang menunjukkan karakter kita yang sebagai pengikut Yesus, tidak sepatutnya kita memuji Allah dan mengutuk dengan mulut yang sama."Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi." Yakobus 39-10Jika kamu berada di situasi ini dan selalu sulit mengontrol bibir kamu, maka mulailah dari sekarang untuk berubah. Beritahu juga kepada teman-teman kamu, begini caranya1. Kita harus berhenti menyebut nama Tuhan dengan sembarangan"Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan." Ulangan 511Firman di atas adalah salah satu perintah utama Allah, dimana Dia ingin kita menghormati namaNya, bukan menyembutkannya sembarangan dan menyamakan nama-Nya dengan kata-kata kita setiap hari yang tak harus tahu kapan saatnya menyebut nama sekarang, ada begitu banyak orang Kristen yang secara nggak sadar melakukan hal ini di depan karena dikejutin oleh teman "Oh Tuhan Yesus Kristus" atau sedang melihat sesuatu yang memberikan rasa iba "Ya ampun Tuhan Yesus..."Coba renungkan, berapa kali kamu melakukan hal itu dan berapa kali kamu mendengar frasa seperti orang Kristen melakukannya, baik itu dalam keadaan marah, bahagia, sedih, terkejut dan lain sebagainya. Itu sama sekali nggak JUGA NIH!Tidak Sebatas Teman Di Kala Senang, Tetapi Dukapun Diarungi Bersama, Itulah Sahabat Sejati2. Kita harus berhenti menonton atau melihat film-film yang mengandung kutukan atau dosaZaman sekarang, rata-rata film menyelipkan bahasa kotor. Iya nggak sih?Dan jangan naif, kadang-kadang kita pun mengikuti apa yang mereka manusia biasanya lebih cepat mengakses dan menghafalkan kata-kata yang kasar, jorok dibanding yang tetaplah taat kepada Tuhan dan menjaga telinga kamu untuk tidak mendengarkan itu, serta kontrol dirimu supaya tidak jika kamu sedang menonton sebuah film dan ada bahasa kotor disana, sebaiknya matikan atau ganti pemuda Kristen, kita harus menjagai hati dan pikiran kita untuk tetap kudus, sehingga kita bisa menjadi berkat di hadapan banyak orang serta bertumbuh dalam kebenaran firmanNya. Sumber crosswalk jawaban Halaman 1 AyatHafalan - Ayo Renungkan Mulutmu Harimaumu adalah sebuah peribahasa Indonesia yang cukup terkenal. Peribahasa ini memiliki arti bahwa segala perkataan yang diucapkan apabila tidak dipikirkan dahulu dapat merugikan diri sendiri. Maka itu kita harus berpikir dahulu sebelum berkata-kata. Devotional Kalangan Sendiri Share Puji Astuti Official Writer 3254 Pepatah berkata, “Mulutmu harimaumu.” Firman Tuhan berkata, mulut Anda menentukan apa yang Anda terima dalam kehidupan, berkat atau kutuk. Apa yang Anda katakan, itu akan kembali pada Anda. Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. ~ Yakobus 39-10 Leave a Comment