Haltersebut dapat terjadi diakibatkan oleh adanya penurunan secara drastis pada tekanan darah serta suplai darah yang menuju otak dan organ-organ vital lainnya. Suplai darah dapat berhenti secara tiba-tiba dikarenakan darah tidak mampu dipompa oleh jantung.
Syok neurogenik adalah kondisi ketika darah tidak dapat mengalir dengan normal ke jaringan tubuh akibat kerusakan pada sistem saraf. Jika dibiarkan, syok neurogenik bisa menjadi fatal. Oleh sebab itu, identifikasi awal dan penanganan yang cepat sangat dibutuhkan. Syok neurogenik, atau yang juga dikenal dengan nama syok vasogenik, umumnya terjadi akibat cedera saraf tulang belakang. Cedera tersebut menyebabkan gangguan fungsi simpatis dari sistem saraf, yaitu fungsi yang mengatur detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Jika sistem saraf simpatis tidak dapat berfungsi dengan baik, tekanan darah dalam tubuh dapat turun drastis secara tiba-tiba syok sehingga peredaran darah ke seluruh tubuh menjadi tidak optimal. Akibatnya, timbul kerusakan di berbagai jaringan tubuh. Penyebab Syok Neurogenik Syok neurogenik terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf yang menyebabkan gangguan pada fungsi simpatis. Sistem saraf simpatis berfungsi untuk memperkuat detak jantung, meningkatkan tekanan dan aliran darah, serta melebarkan saluran pernapasan. Ketika sistem saraf simpatis tidak berfungsi, pembuluh darah mengalami pelebaran sehingga tidak dapat mendorong aliran darah ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan penurunan tekanan darah, yang diikuti dengan penurunan aliran darah ke sel, jaringan, dan organ. Kerusakan sistem saraf umumnya disebabkan oleh cedera atau trauma pada saraf tulang belakang. Trauma tersebut dapat terjadi akibat luka tembak, kecelakaan lalu lintas, atau cedera saat berolahraga. Cedera saraf tulang belakang penyebab syok neurogenik dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu Cedera saraf tulang belakang primer, yaitu kerusakan sistem saraf yang terjadi sesaat setelah terjadi cedera Cedera saraf tulang belakang sekunder, yaitu kerusakan sistem saraf yang terjadi beberapa jam atau beberapa hari setelah terjadi cedera Selain cedera saraf tulang belakang, beberapa kondisi atau penyakit lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya syok neurogenik adalah Penggunaan obat-obatan yang memengaruhi fungsi simpatis saraf Kekurangan oksigen pada otak, misalnya akibat stroke Perdarahan subarachnoid Meningitis radang selaput otak Meski sangat jarang, syok neurogenik juga dapat terjadi akibat kejang pada epilepsi, Sindrom Guillain-Barre, dan hernia otak. Beberapa prosedur yang dekat dengan tulang belakang, seperti operasi atau pemberian obat bius, juga bisa menyebabkan syok neurogenik. Gejala Syok Neurogenik Syok neurogenik merupakan keadaan gawat darurat yang ditandai dengan penurunan tanda vital secara bersamaan, yaitu Penurunan tekanan darah tekanan sistol <100 mmHg Penurunan detak jantung denyut nadi <60 kali per menit Penurunan suhu tubuh suhuh <36,5o C Tanda-tanda ini biasanya diikuti dengan gejala sebagai berikut Pusing Mual Muntah Pandangan kosong Pingsan Keringat berlebih Gelisah Kulit pucat Pada kondisi yang lebih berat, penderita juga dapat mengalami gejala lain, seperti Sesak napas Nyeri dada Kelemahan Bibir dan jari membiru sianosis Denyut nadi susah diraba Menggigil Kapan harus ke dokter Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala syok neurogenik seperti yang telah disebutkan di atas, misalnya jika Anda mengalami cedera pada tulang belakang yang disertai dengan mual atau pusing, dan nyeri dada. Penting untuk diingat, jangan menunggu gejala bertambah parah. Syok neurogenik merupakan kondisi yang berbahaya dan dapat berakibat fatal sehingga penanganan sedini mungkin sangat diperlukan. Diagnosis Syok Neurogenik Syok neurogenik merupakan kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani untuk menghindari akibat yang fatal. Diagnosis dilakukan secara cepat dengan menanyakan riwayat kejadian sebelum terjadi syok dan melakukan pemeriksaan tanda vital dengan cepat. Setelah itu, penanganan darurat akan dilakukan hingga kondisi pasien stabil. Setelah keadaan pasien sudah stabil, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab syok neurogenik, seperti CT scan, untuk melihat kondisi tulang belakang dan mendeteksi perdarahan atau kerusakan lain MRI, untuk melihat kondisi saraf tulang belakang atau otak untuk melihat adanya kelainan Pengobatan Syok Neurogenik Syok neurogenik harus segera ditangani guna menghindari kerusakan organ secara permanen. Penanganan darurat bertujuan untuk menstabilkan tanda vital pasien, seperti tekanan darah, denyut jantung dan pernapasan, serta menghindari cedera atau kerusakan lebih lanjut. Pada syok neurogenik yang disebabkan oleh cedera tulang belakang, penanganan dimulai dengan meminimalkan perubahan posisi tubuh pasien atau membuat pasien tidak bergerak sama sekali. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem saraf. Jika diperlukan, dokter akan melakukan sejumlah tindakan berikut Memasang penopang pada jalan napas pasien dan memberikan bantuan oksigen Meningkatkan tekanan darah dengan memberikan cairan infus dan obat penyempit pembuluh darah, seperti dopamin, norepinephrine, epinephrine, dan vasopressin Meningkatkan detak jantung dengan memberikan obat atropin. Penanganan selanjutnya akan dilakukan setelah penyebab syok neurogenik telah diketahui. Pada syok neurogenik yang disebabkan oleh trauma tulang belakang, operasi tulang belakang akan dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada saraf tulang belakang yang mengalami cedera. Komplikasi Syok Neurogenik Syok neurogenik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ atau jaringan tubuh yang tidak mendapat cukup pasokan darah. Hal ini bisa terjadi secara bersamaan pada seluruh organ sehingga dapat menyebabkan kematian. Pencegahan Syok Neurogenik Cara terbaik untuk mencegah terjadinya syok neurogenik adalah dengan menghindari penyebab yang mendasarinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya cedera pada saraf tulang belakang, misalnya Berkendara secara hati-hati, seperti selalu mengenakan sabuk pengaman dan tidak berkendara saat mabuk atau mengantuk Selalu memeriksa kedalaman air sebelum melompat ke dalam air Menghindari risiko terjatuh Berhati-hati saat berolahraga, misalnya dengan menggunakan pelindung yang tepat
Penurunanberat badan drastis lebih sering didapati pada seorang dengan diabetes tipe 1, karena tubuhnya sama sekali tidak dapat menghasilkan insulin. Pada diabetes tipe 2 insulin dapat diproduksi meski tidak bisa efektif digunakan. Tuberkulosis; Penyakit lain yang menyebabkan kehilangan berat badan secara drastis adalah tuberkulosis (TB).
“Gangguan irama jantung atau aritmia ditandai dengan gejala perubahan detak jantung, sesak napas, dan sakit di area dada. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan obat-obatan dan operasi.” Halodoc, Jakarta – Gangguan irama jantung aritmia adalah masalah yang ditandai dengan perubahan detak jantung. Gangguan ini terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak dapat bekerja dengan baik. Selain perubahan detak jantung, pengidap juga akan mengalami gejala lainnya. Kondisi tersebut ditandai dengan sesak napas, kecemasan, sakit pada area dada, dan rasa lelah berlebihan. Prosedur penanganan gejala yang muncul dapat dilakukan dengan obat-obatan dan penggunaan kateter. Dalam kasus yang berat, prosedur penanaman implan atau pembedahan direkomendasikan untuk mengontrol detak jantung. Tanda dan gejala utama aritmia atau gangguan irama jantung dapat meliputi Rasa berdebar di detak jantung atau detak jantung atau di area napas. Gejala lain yang mungkin saja dialami oleh pengidap, termasuk kepala atau Disarankan untuk segera tanya dokter jika merasakan adanya perubahan dalam detak jantung. Ini dapat ditandai dengan peningkatan atau penurunan detak jantung atau jantung berhenti berdetak. Penanganan akan disesuaikan berdasarkan penyebabnya. Fibrilasi ventrikel, misalnya, ini adalah kondisi yang mengkhawatirkan. Pengidap membutuhkan penanganan medis segera karena gangguan menyebabkan penurunan tekanan darah drastis. Caranya dengan metode cardiopulmonary resuscitation CPR, yaitu dengan menekan dada pengidap sebanyak 100 hingga 120 kali per menit, dengan kecepatan 1 sampai 2 tekanan per detik. Langkah lainnya, yakni menggunakan defibrillator eksternal otomatis AED untuk mengembalikan detak jantung normal. Langkah Mengatasi Gangguan Irama Jantung Adapun langkah pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi gangguan irama jantung, antara lain 1. Obat-obatan Obat yang digunakan untuk mengobati aritmia jantung tergantung pada jenis dan risiko komplikasinya. Pada takikardia, misalnya, dokter akan meresepkan obat untuk mengontrol detak dan mengembalikan irama jantung. Contoh lainnya, yakni fibrilasi atrium denyut tak beraturan. Dokter akan meresepkan pengencer darah guna mencegah pembekuan darah. Obat harus digunakan secara teratur untuk mengurangi risiko komplikasi. 2. Terapi Beberapa prosedur terapi yang dilakukan, antara lain Manuver vagal Manuver vagal adalah prosedur yang dilakukan jika pengidap mengalami peningkatan detak jantung akibat takikardia supraventrikular. Prosedur bekerja dengan memengaruhi sistem saraf yang mengontrol detak jantung saraf vagus. Dengan begitu, detak jantung perlahan akan melambat. Kardioversi Kardioversi adalah metode yang dilakukan untuk mengatasi fibrilasi atrium. Caranya dengan mengirimkan sinyal listrik menuju jantung melalui bantalan elektroda yang ditempel di area dada. Alat ini dapat memengaruhi impuls listrik di jantung untuk mengembalikan detak jantung normal. 3. Pembedahan dan prosedur lainnya Perawatan untuk aritmia jantung juga dapat melibatkan kateter atau pembedahan. Adapun beberapa jenis prosedurnya, antara lain Ablasi kateter Dalam prosedur ini, dokter memasukkan satu atau lebih kateter melalui pembuluh darah ke jantung. Elektroda di ujung kateter akan mengalirkan energi panas atau dingin untuk membuat bekas luka kecil di jantung. Tujuannya adalah memblokir sinyal listrik abnormal dan mengembalikan detak jantung normal. Alat pacu jantung Alat pacu jantung adalah prosedur yang dilakukan untuk mengatasi penurunan detak jantung bradikardia. Alatnya berupa perangkat kecil yang ditanamkan di dekat tulang selangka. Jika detak jantung terlalu lambat atau berhenti, alat ini bekerja dengan mengirimkan impuls listrik. Tujuannya untuk merangsang jantung berdetak dengan kecepatan tetap. Implantable cardioverter-defibrillator ICD ICD adalah prosedur yang dilakukan pada pengidap yang berisiko tinggi mengalami detak jantung cepat atau tidak teratur. Selain itu, prosedur juga dilakukan pada orang yang mengalami serangan jantung mendadak. ICD adalah alat bertenaga baterai yang ditanamkan di bawah kulit dekat tulang selangka, mirip dengan alat pacu jantung. Dokter akan menanamkan satu atau lebih kabel berujung elektroda dari ICD melalui pembuluh darah ke jantung untuk memantau irama jantung. Jika ICD mendeteksi irama jantung yang tidak normal, alat akan mengirimkan kejutan berenergi rendah atau tinggi. Tujuannya adalah mengatur ulang detak jantung ke irama normal. Prosedur labirin Dalam prosedur labirin, ahli bedah membuat beberapa sayatan di jaringan jantung di bagian atas jantung atrium untuk membuat pola jaringan parut. Prosedur ini diperuntukkan bagi pengidap yang tidak membaik dengan perawatan lain atau pasca menjalani operasi jantung terbuka. Operasi bypass koroner Operasi bypass koroner adalah prosedur yang dilakukan untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri koroner. Prosedur ini dilakukan pada pengidap penyakit jantung koroner. Tujuannya meningkatkan aliran darah menuju ke jantung. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, janji medis, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga! Referensi Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Heart arrhythmia. National Health Service UK. Diakses pada 2023. Arrhythmia. Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Arrhythmia.
Denyut jantung tidak teratur. lama kelamaan kinerja jantung akan mengalami penurunan drastis dan berisiko mengalami henti jantung mendadak. Ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi ini dapat terjadi pada gagal jantung kongestif. atau akibat perubahan bentuk jantung. Secara keseluruhan, penyakit gagal jantung kronis, termasuk gagal Penyebab Tekanan Darah Naik Turun Ketahui yang Normal dan yang BerisikoDitinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri General Practitioner Integrated TherapeuticMelakukan cek tekanan darah atau tensi umumnya wajib saat Anda berkunjung ke dokter. Dokter membutuhkannya untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda, sehingga memengaruhi jenis perawatan. Pada saat pemeriksaan, seseorang bisa mengalami penurunan atau kenaikan tekanan darah. Namun, tidak jarang, tekanan darah bisa naik turun sepanjang hari. Apakah ini normal? Apa penyebab dari tekanan darah naik turun tersebut? Berbagai penyebab tekanan darah naik turun Tekanan darah adalah ukuran kekuatan aliran darah dalam mendorong dinding pembuluh darah arteri. Seseorang memiliki tekanan darah normal jika hasil pengukurannya berada di atas 90/60 mmHg dan pada kisaran 120/80 mmHg. Bila berada dibawah kisaran tersebut, seseorang mengalami tekanan darah rendah hipotensi. Sementara bila angkanya lebih tinggi, ia tergolong hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah cenderung berubah-ubah setiap harinya. Terkadang, tekanan darah naik, kemudian turun, tergantung dari kondisi saat itu. Ini adalah hal yang wajar terjadi. Biasanya, ini disebabkan oleh respon tubuh terhadap perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja itu? Berikut ini merupakan penyebab tekanan darah naik turun yang umum terjadi pada seseorang 1. Stres Tubuh mengalami berbagai perubahan saat Anda stres, salah satunya adalah kenaikan tekanan darah untuk sementara. Perubahan ini terjadi karena tubuh menghasilkan hormon kortisol saat stres, yang membuat detak jantung lebih cepat dan pembuluh darah menyempit. 2. Obat-obatan tertentu Konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat atau menurun. Misalnya obat pereda nyeri aspirin atau ibuprofen, dekongestan, obat antidepresan fluoxetine, pil KB, dan beberapa suplemen herbal. Sementara beberapa obat lain, termasuk obat darah tinggi, dapat menurunkan tekanan darah Anda, seperti kelompok diuretik atau beta blocker. 3. Sensitivitas terhadap makanan tertentu Mengonsumsi makanan tertentu pun bisa menjadi penyebab tekanan darah Anda naik turun. Biasanya, ini terjadi pada beberapa orang yang memiliki sensitivitas terhadap makanan tertentu. Misalnya, makanan yang mengandung garam atau natrium tinggi bisa menaikkan tekanan darah. Biasanya, tekanan darah akan kembali normal dalam beberapa waktu. 4. Konsumsi kafein Kopi, teh, atau minuman lain yang mengandung kafein tinggi juga bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara. Beberapa ahli menduga, hal ini terjadi karena kafein menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Meski demikian, efek pembuluh darah terhadap kafein pada setiap orang bisa berbeda. 5. Kebiasaan merokok Bahan kimia dalam rokok dapat merusak lapisan dinding arteri Anda. Kondisi ini bisa menyebabkan arteri menyempit, sehingga meningkatkan tekanan darah Anda untuk sementara. Tak hanya itu, merokok terus menerus juga bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung. 6. Dehidrasi Kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi bisa menyebabkan tekanan darah Anda turun. Ini biasanya terjadi saat Anda merasa terlalu lelah, pusing, diare yang parah, muntah, atau olahraga berat. Anda perlu minum lebih banyak air untuk meningkatkan volume darah sehingga tekanan darah naik kembali. 7. Hipertensi jas putih Penyebab tekanan darah naik turun lainnya adalah hipertensi jas putih white coat syndrome. Ini adalah kondisi ketika seseorang mengalami tekanan darah tinggi saat melakukan pengukuran di rumah sakit atau tempat lainnya oleh petugas medis, yang umumnya akibat faktor stres. Namun, tekanan darahnya akan kembali normal saat melakukan pengukuran di rumah. 8. Demam Demam merupakan respon tubuh saat melawan infeksi. Saat demam, tekanan darah Anda bisa meningkat karena pembuluh darah menyempit sedangkan detak jantung Anda meningkat. Meski demikian, demam bisa menjadi tanda suatu kondisi medis lainnya dalam tubuh Anda. Kondisi medis serius bisa jadi penyebab tekanan darah naik turun Merupakan hal yang normal jika tekanan darah mengalami peningkatan atau penurunan sepanjang hari, jika masih dalam batas yang wajar. Namun, akan berbeda ceritanya jika tekanan darah naik turun dalam rentang yang sangat jauh. Hal ini justru bisa menjadi tanda adanya peningkatan risiko penyakit jantung atau kondisi medis serius lainnya. 1. Penyakit jantung Sebuah penelitian dalam jurnal Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa tekanan darah atas sistolik yang naik turun lebih dari 14 mmHg berhubungan dengan peningkatan risiko gagal jantung sebesar 25%. Tekanan darah sistolik adalah angka teratas dalam pembacaan tekanan darah. Dibandingkan dengan orang yang tekanan darahnya stabil, orang yang memiliki tekanan darah naik turun dengan rata-rata selisih 15 mmHg, dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung sebesar 30% dan peningkatan risiko stroke sebesar 46%. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tekanan darah yang naik turun bisa menjadi tanda meningkatnya kerusakan pembuluh darah arteri. 2. Pheochromocytoma Selain risiko penyakit jantung, penyebab serius dari tekanan darah yang naik turun adalah pheochromocytoma. Ini adalah jenis tumor langka yang berkembang pada kelenjar adrenal. Tumor pheochromocytoma melepaskan hormon yang dapat menyebabkan fluktuasi tekanan darah. Tekanan darah bisa melonjak hingga 250/110 mmHg dalam suatu rentang waktu, kemudian menurun ke angka normal. Pada waktu lainnya, tekanan darah ini bisa kembali melonjak. Berkaca pada dua kondisi medis tersebut, Anda perlu mewaspadai bila tekanan darah naik turun terjadi dalam rentang yang jauh. Bisa jadi, hal tersebut menjadi tanda bahwa Anda memiliki kondisi medis yang serius. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk rutin melakukan cek tekanan darah, meski tidak memiliki riwayat hipertensi. Apalagi, gejala hipertensi seringkali tidak terasa. Tak hanya itu, Anda pun perlu berupaya untuk mengontrol tekanan darah. Setidaknya, jaga tekanan darah Anda pada kisaran angka 120/80 mmHg. Jika Anda memang mempunyai tekanan darah tinggi, pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup dapat membantu menjaga tekanan darah Anda tetap stabil. Jadi, usahakan untuk menerapkan pola makan sehat dan olahraga teratur.

1 Anatomi jantung dan pembulu darah fStruktur kardiovaskuler (Anatomi jantung dan pembuluh darah) DIPOSKAN OLEH ANATOMI DIANHUSADA SENIN, 04 JUNI 2012 Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan

Halodoc, Jakarta – Aritmia adalah gangguan jantung yang terjadi ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini disebabkan karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Maka itu, kamu perlu waspada jika jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Baca Juga Inilah Jenis-Jenis Aritmia yang Perlu Diketahui Mengenal Tanda dan Gejala Aritmia Secara umum, aritmia ditandai dengan rasa berdebar di dada, jantung berdebar lebih cepat takikardia, detak jantung lebih lambat bradikardia, kelelahan, pusing, sesak napas, nyeri dada, hingga penurunan kesadaran. Ada beberapa faktor untuk meningkatkan risiko terjadinya gejala aritmia, antara lain Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah, seperti kalium, natrium, kalsium, dan magnesium. Akibatnya, konduksi impuls listrik di jantung menjadi terganggu dan meningkatkan risiko terjadinya aritmia. Efek samping konsumsi obat, termasuk penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Terlalu banyak konsumsi alkohol dan kafein. Kebiasaan merokok juga meningkatkan risiko terjadinya aritmia. Gangguan kelenjar tiroid. Misalnya, kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif. Sleep apnea obstruktif, yaitu terganggunya pernapasan saat tidur. Kondisi ini meningkatkan risiko bradikardia, fibrilasi atrium, dan jenis aritmia lainnya. Mengidap penyakit tertentu, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, atau riwayat operasi jantung. Baca Juga Kematian Mendadak Bisa Terjadi karena Aritmia Diagnosis dan Pengobatan Aritmia Aritmia nggak boleh dianggap sepele karena berpotensi sebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti gagal jantung, stroke, hingga kematian. Maka itu, kamu perlu segera bicara pada dokter jika detak jantung berbeda dibanding normal, baik lebih cepat, lebih lambat, atau tidak beraturan. Dokter akan mendiagnosis aritmia melalui ekokardiogram, elektrokardiogram EKG, uji latih beban jantung, monitor holter, studi elektrofisiologi, dan kateterisasi jantung. Pada beberapa dokter, aritmia bisa didiagnosis dengan mudah melalui pemeriksaan denyut jantung biasa. Setelah diagnosis ditetapkan, berikut ini pengobatan untuk mengatasi aritmia, yaitu Konsumsi obat-obatan, seperti obat penghambat beta yang mampu menjaga denyut jantung agar tetap normal. Obat antikoagulan, seperti aspirin, warfarin, rivaroxaban, dan dabigatran juga bisa dikonsumsi sesuai anjuran dokter untuk menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah dan stroke. Pemasangan alat picu jantung dan implantable cardioverter defibrillator ICD. Alat ini berguna untuk menjaga detak jantung tetap normal. Kardioversi, dilakukan jika aritmia tidak bisa diatasi dengan obat-obatan. Metode ini dilakukan dengan pemberian kejutan listrik ke dada pengidap untuk membuat denyut jantung kembali normal. Kardioversi dilakukan pada kasus aritmia fibrilasi atrium dan takikardia supraventrikular. Metode ablasi, untuk mengobati aritmia yang penyebabnya sudah diketahui. Dokter akan memasukkan sebuah kateter melalui pembuluh darah di kaki. Setelah kateter berhasil menemukan sumber gangguan ritme jantung, alat kecil yang dipasang akan merusak bagian kecil jaringan jantung tersebut. Adakah cara mencegah aritmia? Tentu ada, kuncinya dengan menerapkan gaya hidup sehat. Mulai dari konsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga berat badan tetap ideal, mengelola stres, tidak merokok, membatasi konsumsi kafein dan minuman beralkohol, serta rutin berolahraga. Baca Juga Begini Metode Pengobatan pada Pengidap Aritmia Itulah tanda dan gejala aritmia yang perlu diwaspadai. Kalau kamu punya keluhan pada jantung, jangan ragu berbicara pada dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. Tanpa harus antre, sekarang kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Selain itu, kamu juga bisa download aplikasi Halodoc untuk melakukan tanya langsung ke dokter. Penurunandetak jantung mungkin akan terjadi ketika pertengahan atau 10 minggu terakhir kehamilan. Akselerasi dan deselerasi detak jantung merupakan kondisi normal yang terjadi. Meski begitu, Anda perlu waspada apabila penurunan detak jantung terjadi secara drastis dan tidak wajar. Halodoc, Jakarta - Henti jantung, atau yang dikenal dengan cardiac arrest atau sudden cardiac arrest SCA merupakan kondisi yang terjadi saat jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba. Kondisi yang satu ini tidak dapat disepelekan. Pasalnya, henti jantung merupakan masalah kesehatan yang sangat serius. Apa yang menjadi penyebab henti jantung? Ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba, jantung akan berhenti memompa darah yang akan dialirkan menuju organ-organ vital pada tubuh, seperti otak, paru-paru, dan hati. Jika hal tersebut terjadi, pengidap bisa saja mengalami pingsan, tidak bisa bernapas dengan normal, bahkan kehilangan nyawanya. Baca juga Henti Jantung Mendadak Rentan Dialami Pengidap Fibrilasi Ventrikel, Kenapa? Ini Penyebab Henti Jantung Secara Mendadak Adanya masalah pada sistem elektrik dalam jantung merupakan penyebab utama terjadinya henti jantung. Hal ini disebabkan oleh ritme jantung yang tidak wajar, karena ventrikel pada jantung bergetar secara tidak terkendali. Akhirnya, ritme jantung berubah drastis. Jika ventrikel pada jantung mengalami masalah, jantung tidak akan bisa bekerja dengan baik. Dalam kasus yang parah, peredaran darah bisa saja berhenti total. Jika hal ini terjadi, risiko kehilangan nyawa tidak dapat dihindari. Selain adanya kerusakan, berikut 7 penyebab terjadinya henti jantung Adanya luka pada jaringan jantung. Jika hal ini terjadi, aritmia dan serangan jantung bisa saja terjadi secara mendadak. Mengidap kardiomiopati, yaitu kondisi saat otot jantung mengalami penebalan atau pelebaran. Mengidap kelainan pembuluh darah. Pada kasus henti jantung secara mendadak, adanya kelainan pada arteri koroner dan aorta bisa jadi penyebab terjadinya kondisi ini. Kelainan pembuluh darah sendiri dapat dipicu oleh aktivitas yang terlalu berat. Mengidap penyakit arteri koroner, yaitu penyakit yang terjadi ketika adanya penyumbatan aliran darah menuju jantung. Hal ini dapat dipicu oleh kolesterol atau kondisi lain yang dapat mengurangi aliran darah ke jantung. Mengidap serangan jantung, yaitu kondisi yang terjadi ketika aliran darah menuju otot jantung terhambat, sehingga jantung tidak cukup mendapat oksigen yang dibawa oleh darah. Mengidap penyakit katup jantung, yaitu kondisi yang terjadi saat katup jantung tidak dapat bekerja dengan normal. Hal ini dapat disebabkan oleh katup jantung yang menyempit atau bocor, sehingga otot jantung menebal dan melebar. Mengidap penyakit jantung bawaan lahir. Kelainan ini lebih dikenal dengan kelainan jantung kongenital, yang merupakan kelainan struktur jantung yang terjadi sejak lahir. Baca juga Jangan Salah, Ini Bedanya Henti Jantung dan Serangan Jantung Sebelum mengalami henti jantung secara mendadak, pengidap biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti nyeri dada, jantung menjadi lebih cepat atau lebih lambat, pusing, sesak nafas tanpa alasan yang jelas, serta kehilangan kesadaran. Masing-masing pengidap akan mengalami gejala yang berbeda-beda. Jika kamu mengalami salah satu gejala, segera buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc untuk melakukan serangkaian pemeriksaan yang diperlukan. Tubuh masing-masing orang menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatanmu, segera hubungi dokter terdekat. Baca juga Fibrilasi Ventrikel Sebabkan Kematian Akibat Henti Jantung Adakah Langkah Pencegahan Henti Jantung Mendadak? Mencegah henti jantung mendadak dapat dilakukan dengan gaya hidup yang baik bagi kesehatan jantung. Berikut langkah yang dapat kamu lakukan Berhenti merokok. Menjaga berat badan ideal. Rutin berolahraga. Jangan mengonsumsi makanan tinggi lemak. Kelola stres dengan baik. Hindari konsumsi alkohol. Penyakit yang satu ini dapat terjadi pada siapapun, tetapi orang dengan penyakit jantung lebih rentan untuk mengalami henti jantung secara mendadak. Untuk itu, selalu perhatikan kesehatan jantungmu dengan baik, ya. Referensi Cleveland Clinic. Diakses pada 2019. Sudden Cardiac Death Sudden Cardiac Arrest. Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Sudden Cardiac Arrest.
Syokadalah kondisi yang mana tekanan darah mengalami penurunan secara drastis. Sehingga seringkali menimbulkan gangguan pada aliran darah yang ada di dalam tubuh. Bisa juga melihat dari segi klinis, misalnya dari segi denyut jantung maupun tekanan darah. Jaminan Lifepack untuk Anda. 100% Obat Asli. Semua produk yang kami jual dijamin asli
Air kelapa kaya akan elektrolit yang bermanfaat untuk tubuh. Minuman alami ini biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan keseimbangan cairan tubuh setelah berolahraga atau saat sakit guna mencegah dehidrasi. Tak hanya itu, beberapa penelitian menemukan potensi manfaat air kelapa untuk kesehatan jantung. Jika mengonsumsi minyak kelapa bisa meningkatkan kadar kolesterol yang berisiko menyebabkan berbagai penyakit jantung, minum air dari buah kelapa justru mengurangi risikonya. Air kelapa menurunkan kadar kolesterol Air kelapa mengandung berbagai mineral dan komponen aktif seperti kalsium, magnesium, kalium, l-arginin, asam askorbat, yang dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Sebuah studi awal yang terbit di Journal of Medicinal Food menyebut bahwa air kelapa dapat mengurangi jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah. Pengujian ini dilakukan pada tikus albino jantan yang diberikan air kelapa dengan dosis 4 ml per 100 gram berat badan. Sebelumnya tikus tersebut disuntikkan kolesterol yang langsung meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL dan trigliserida di dalam darah. Kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang terlalu tinggi bisa menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskular yang menyebabkan jantung koroner, gagal jantung, dan serangan jantung. Setelah tikus diberi air kelapa, kadar kolesterol dan trigliserida pun berangsur menurun. Selain itu, pemberian air kelapa pada tikus ikut menurunkan kadar lemak di dalam hati, ginjal, dan jantung. Kondisi tersebut disebabkan oleh air kelapa yang membantu meningkatkan aktivitas enzim HMG-CoA yang mengatur metabolisme lemak di hati. Selain itu, komponen aktif pada air kelapa juga mempercepat kerja lipoprotein lipase, yaitu enzim yang berfungsi memecah lemak di jantung dan jaringan lemak di sekitar ginjal. Penelitian lanjutan manfaat air kelapa untuk jantung Peneliti kemudian melakukan pengujian lebih lanjut. Kali ini mereka membandingkan manfaat air kelapa untuk jantung dengan obat statin yang berfungsi menurunkan kolesterol. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Food Chemical and Toxicology. Studi dilakukan dengan cara memberi makan makanan tinggi lemak pada tikus selama 45 hari. Pangan tinggi lemak itu kemudian meningkatkan kadar lemak jahat dan trigliserida dalam darah tikus. Peneliti kemudian mengukur seberapa baik penurunan kadar kolesterol setelah tikus diberikan kelapa muda dan statin. Hasil penelitian menunjukkan air kelapa memiliki efek yang hampir mirip dengan obat statin dalam menurunkan kolesterol pada tikus. Akan tetapi, hasil penelitian ini belum dapat menunjukkan sepenuhnya bahwa air kelapa memiliki manfaat besar untuk kesehatan jantung karena pengujian masih dilakukan pada hewan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan efek pemulihan yang sangat positif bahkan hampir setara dengan obat kolesterol. Untuk itu, pengujian perlu dilakukan lebih dalam, terutama pada manusia atau pasien yang mengalami gangguan jantung. Air kelapa dapat mengurangi risiko hipertensi Dalam 240 ml air terdapat 600 mg kalium. Mineral ini memiliki manfaat penting untuk mengontrol tekanan darah sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung akibat hipertensi. Sebuah penelitian di tahun 2014 mencoba menguji manfaat air kelapa terhadap penyakit hipertensi dan dipublikasikan di jurnal Procedia Chemistry. Dalam studi ini, pengujian dilakukan pada tikus jantan yang disuntikkan larutan NaCl berkonsentrasi tinggi untuk meningkatkan tekanan darah. Setelah itu, tikus dibagi ke dalam 5 kelompok. Selama 14 hari, salah satu tikus tidak diberikan obat apapun, tapi 4 lainnya diberikan air mineral, minuman isotonik, air kelapa, dan obat-obatan penurun tekanan darah. Peneliti selanjutnya melakukan pengukuran denyut jantung pada 5 kelompok tikus tersebut. Hasil penelitian menunjukkan kelompok tikus yang diberi air kelapa mengalami penurunan detak jantung secara drastis, padahal kondisi hipertensi kelompok tikus ini paling serius dibandingkan kelompok lainnya. Pemberian air kelapa pada tikus yang mengidap hipertensi bahkan menunjukkan hasil pemulihan yang lebih baik daripada pemberian minuman isotonik. Namun, manfaat air kelapa tersebut tidak menyebabkan penurunan denyut jantung sebaik pengaruh obat-obatan medis. Peneliti menyebutkan hasil pengujian dipengaruhi oleh kandungan kalium pada air kelapa yang berperan penting dalam melancarkan peredaran darah di pembuluh arteri. Oleh sebab itu, konsumsi air kelapa bisa membantu menurunkan tekanan darah. Namun, memang masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat air kelapa untuk kesehatan jantung ini. Dari beberapa penelitian, kandungan elektrolit dan mineral dalam air kelapa diketahui memiliki potensi menurunkan kadar kolesterol dan risiko hipertensi. Efek konsumsi air kelapa ini tentunya memberikan manfaat untuk kesehatan jantung. Meski begitu, penelitian dalam skala besar pada manusia perlu dilakukan guna mengetahui pengaruh konsumsi air kelapa yang sebenarnya untuk penyakit jantung. SempatDiidap Indra Bruggman hingga Kerap Merasa Ketakutan. Indra Bruggman sempat mengidap hipertiroid. (Foto: Veynindia Esaloni Pardede/detikHOT) Selebriti Indra Bruggman membuat banyak netizen pangling dengan perubahan fisik yang begitu drastis setelah lama tidak terlihat di televisi. Ia menjelaskan bahwa dirinya mengidap hipertiroid.
Jantung berdebar dan sakit kepala bisa terjadi di waktu bersamaan. Lantas, apa penyebabnya? Yuk, cari tahu agar Anda bisa lebih waspada terhadap kondisi seseorang bisa merasakan jantung berdebar dan sakit kepala pada saat bersamaan. Banyak faktor yang bisa menyebabkan kondisi tersebut, mulai dari gaya hidup hingga penyakit berbahaya. Orang yang mengalami detak jantung berdebar diiringi sakit kepala perlu berhati-hati. Agar Anda tidak salah kaprah dengan kondisi ini, ketahui penyebab jantung yang berdebar disertai sakit kepala di bawah iniGaya hidup yang Anda lakukan sehari-hari dapat menyebabkan jantung berdebar dan sakit kepala di waktu bersamaan. Gaya hidup yang dimaksud, misalnya stres, konsumsi alkohol, kafein, dan jenis stimulan lainnya; penggunaan tembakau dan paparan asap; serta konsumsi obat-obatan tertentu. 2. Dehidrasi Tubuh yang kekurangan cairan dehidrasi bisa membuat jantung berdebar dan sakit kepala di waktu yang sama. Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, saat dehidrasi, jantung dan otot-otot di organ tersebut harus bekerja lebih keras agar darah dan cairan lainnya tetap mengalir ke seluruh tubuh. “Keadaan tersebut bisa membuat jantung berdetak lebih cepat dan kencang,” kata dr. M. Iqbal. Artikel Lainnya Jenis-Jenis Sakit Kepala, dari yang Ringan hingga Mematikan Tak hanya itu, dehidrasi juga bisa menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis. Kondisi yang dalam istilah medis disebut hipoglikemia ini dapat pula memicu sakit kepala. “Hipoglikemia dapat menyebabkan sakit kepala, karena asupan gula dan karbohidrat yang dibutuhkan tubuh menjadi sangat berkurang. Asupan oksigen pada otak juga akan berkurang, sehingga akhirnya memicu sakit kepala,” jelas dr. M. Iqbal. 2 dari 43. Irama Jantung yang Tidak Normal AritmiaAritmia merupakan kondisi ketika detak jantung tidak teratur. Fibrilasi atrium merupakan contoh aritmia, yang dapat menyebabkan jantung berdebar dan sakit kepala. Pada beberapa jenis aritmia lain, seperti takikardia supraventrikular, kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, hingga penurunan kesadaran. 4. Premature Ventricular Contractions PVCs Premature Ventricular Contractions PVCs merupakan kondisi detak jantung cepat, yang dapat dipicu oleh konsumsi kafein berlebih, paparan produk tembakau, siklus haid, dan olahraga berat . Pada beberapa kasus PVCs, jantung berdebar yang dialami penderita bisa disertai dengan keluhan sakit kepala atau pusing. Artikel Lainnya Marah-Marah Bisa Bikin Sakit Kepala, Ini Fakta Medisnya3 dari 45. Fibrilasi AtriumFibrilasi Atrium adalah kondisi irama jantung tidak teratur. Sebagian besar kondisi ini ditandai dengan irama jantung sangat cepat, yang bisa menyebabkan pembekuan darah di organ vital tersebut. Saat terjadi fibrilasi atrium, bagian bilik atas jantung dapat berdetak lebih dari 100 kali per menit. Beberapa penderita kondisi ini dapat mengalami keluhan pusing dan/atau kepala berputar. 6. Takikardia Supraventrikular Melansir Mayo Clinic, takikardia supraventrikular adalah kondisi detak jantung cepat atau tidak menentu yang bisa terjadi meski Anda sedang beristirahat. Saat mengalami kondisi ini, Anda juga mungkin merasakan gejala lain, seperti dada sesak, kesulitan bernapas, pusing, dan berkeringat. 7. Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah tinggi hipertensi yang tidak terkontrol juga bisa menjadi penyebab jantung berdebar dan sakit kepala di satu waktu. Tekanan darah tinggi adalah kondisi berbahaya yang mesti diatasi dengan tepat. Apabila lalai, penderitanya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Artikel Lainnya Pilihan Buah Ini Bisa Bantu Redakan PusingAnemia atau kurang darah juga bisa menjadi penyebab jantung berdebar yang disertai dengan sakit kepala. Dalam kebanyakan kasus, penderita anemia juga bisa mengalami gejala lain, seperti badan lemas, mudah lelah, nyeri dada, dan wajah pucat. 9. Hipertiroidisme Hipertiroidisme adalah sebutan untuk kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Kondisi ini bisa membuat penderitanya mengalami detak jantung yang lebih cepat dan disertai sakit kepala. Penderita hipertiroidisme juga lebih berisiko mengalami penurunan berat badan, peningkatan gerakan usus, sering berkeringat, dan mudah kelelahan. 10. Serangan Panik Serangan panik merupakan bentuk respons tubuh yang bisa terjadi saat menghadapi situasi berbahaya, stres, atau perasaan terlalu gembira. Serangan panik dapat berlangsung hingga 10 menit dan terjadi sangat intens. Gejala yang muncul karena kondisi ini, termasuk jantung berdebar kencang dan sakit kepala. 11. Pheochromocytoma Pheochromocytoma merupakan tumor jinak yang terbentuk pada kelenjar adrenal. Kondisi ini akan memicu pelepasan hormon, yang dapat menyebabkan munculnya gejala sakit kepala dan jantung berdebar. Jantung yang berdebar dan sakit kepala yang muncul bersamaan bisa terjadi akibat banyak faktor. Untuk memastikannya, Anda mesti memeriksakan diri ke dokter. Apabila memiliki pertanyaan mengenai topik terkait, Anda bisa chatting langsung dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter. NB/JKT Referensi Healthline. Diakses 2021. Causes and Treatments for Heart Palpitations Alongside a Headache Mayo Clinic. Diakses 2021. Atrial Fibrillation Mayo Clinic. Diakses 2021. Supraventricular tachycardia Mind. Diakses 2021. Anxiety and Panic Attacks Mayo Clinic. Diakses 2021. Premature ventricular contractionsJantung BerdebarSakit Kepala
GejalaSyok Neurogenik. Syok neurogenik merupakan keadaan gawat darurat yang ditandai dengan penurunan tanda vital secara bersamaan, yaitu: Penurunan tekanan darah (tekanan sistol
Bahaya darah rendah umumnya dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup, pola makan, dan pengobatan yang tepat. Hal ini penting dilakukan sebab tekanan darah rendah yang dibiarkan tanpa penanganan dapat memicu beragam gejala yang mengarah ke komplikasi berbahaya. Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada kurang dari 90/60 mmHg, sedangkan tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Kondisi darah rendah umumnya menimbulkan gejala berupa pusing, mual dan muntah, tubuh terasa lemas, pandangan buram, dan sesak napas. Hipotensi dapat terjadi karena beberapa faktor, termasuk pertambahan usia dan keturunan. Meskipun demikian, tekanan darah rendah juga bisa terjadi pada remaja, bahkan anak-anak. Selain itu, kehamilan, infeksi, dehidrasi, penyakit jantung, pendarahan, dan konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan hipotensi. Apabila tekanan darah rendah dibiarkan tanpa penanganan atau tidak dikontrol dengan baik, kondisi ini tak jarang menimbulkan komplikasi berbahaya bagi penderitanya. Komplikasi Darah Rendah yang Berbahaya Darah rendah yang diobati dengan tepat jarang menimbulkan komplikasi. Namun, jika tidak ditangani dengan benar, ada beberapa bahaya darah rendah yang dapat terjadi akibat komplikasi, di antaranya 1. Penyakit jantung Hipotensi ortostatik ringan umumnya hanya berlangsung selama beberapa menit. Jika terlalu sering terjadi, kondisi ini dapat memicu masalah pada jantung, seperti gagal jantung, gangguan irama jantung, dan bahkan serangan jantung. Tekanan darah yang rendah dapat menurunkan kemampuan jantung untuk memompa darah. Apabila tidak segera dilakukan pengobatan, kondisi ini bisa memicu penurunan fungsi organ jantung dan berakhir menjadi penyakit jantung. 2. Stroke Selain memicu penyakit jantung, tekanan darah rendah berisiko tinggi menyebabkan stroke. Kondisi ini terjadi ketika kurangnya suplai aliran darah ke otak, sehingga sel otak dapat mengalami kerusakan dan menyebabkan fungsi otak terganggu. Stroke umumnya dapat menimbulkan gejala atau tanda, seperti satu sisi anggota tubuh melemah, ucapan tidak jelas, satu sisi wajah tidak dapat digerakkan, hilangnya penglihatan secara tiba-tiba, penurunan kesadaran, dan sakit kepala yang hebat. 3. Gagal ginjal Kondisi tekanan darah rendah dapat menyebabkan penurunan aliran darah yang disaring oleh ginjal. Hal ini dapat memicu kerusakan pada ginjal, sehingga ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, lama-kelamaan akan menyebabkan gagal ginjal. Gagal ginjal awalnya bisa saja tidak bergejala, tetapi kondisi ini pada akhirnya dapat menimbulkan gejala, seperti bengkak di wajah dan tubuh, jarang buang air kecil, sesak napas, mudah mengantuk, dan penurunan kesadaran. 4. Syok Kondisi darah rendah juga dapat memicu terjadinya syok. Syok dapat terjadi jika tekanan darah menurun drastis, sehingga organ tubuh tidak berfungsi dengan baik karena tidak menerima cukup darah. Syok akibat darah rendah dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti sesak napas, denyut jantung cepat tetapi lemah, keringat dingin, pucat atau sianosis, serta pingsan. Selain beragam bahaya akibat tekanan darah rendah di atas, gejala hipotensi seperti sakit kepala dan kehilangan kesadaran bisa meningkatkan risiko terjatuh sehingga dapat menimbulkan cedera, seperti patah tulang atau gegar otak. Meski tekanan darah rendah jarang sekali menyebabkan komplikasi, tetapi kondisi bisa berkembang menjadi kondisi yang berbahaya bila terjadi terus-menerus dan dibiarkan tanpa penanganan. Oleh karena itu, Anda perlu mewaspadai gejala dan bahaya darah rendah, terlebih jika Anda merasakan beberapa gejala dari beragam komplikasi yang telah disebutkan. Jika Anda mengalami gejala darah rendah seperti di atas, segeralah periksakan diri ke dokter agar kondisi hipotensi dapat ditangani sesuai penyebabnya. Dokter akan memberikan cairan infus atau obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah dan mencegah bahaya darah rendah yang dapat terjadi.

DetakJantung Lebih Cepat Saat fungsi mental turun atau terganggu, pada beberapa kasus jantung seseorang bisa mulai lebih cepat daripada normalnya di mana hal ini dapat terjadi secara berkelanjutan. Detak jantung yang degupannya terlalu kencang pada umumnya ada kaitan erat dengan serangan panik yang seharusnya segera diperiksakan ke dokter.

nyeri kepala, pusing, kelemahan, detak jantung yang meningkat, mual, muntah, flushing atau kemerahan pada kulit, dan ruam kulit. Efek samping yang tergolong ringan biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa hari atau minggu. Namun, segera hubungi dokter Anda bila gejala ini tidak menghilang atau bahkan memburuk. Efek samping serius Efek samping yang paling ditakuti dalam penggunaan obat nitrogliserin untuk jantung yakni terjadinya hipotensi atau penurunan tekanan darah secara drastis. Kondisi ini bisa mengancam nyawa penggunanya. Maka dari itu, segera hubungi ambulans atau pergi ke rumah sakit terdekat bila mengalami gejala berupa pusing, perasaan ingin pingsan, pandangan kabur, mual dan muntah, kulit yang dingin dan lembap, dan pernapasan cepat dan dangkal. Nitrogliserin bisa memicu reaksi alergiPasien dengan riwayat alergi juga berisiko mengalami reaksi alergi serius anafilaksis setelah minum obat nitrogliserin. Kondisi ini ditandai dengan ruam, gatal, sulit bernapas, dan pembengkakan pada wajah, lidah atau tenggorokan. Segera cari pertolongan darurat bila Anda mengalami gejala alergi tersebut. Aturan pakai obat nitrogliserin untuk penyakit jantung Menurut Formularium Nasional dari Kementerian Kesehatan RI, obat nitrogliserin terdiri dari tiga sediaan, yakni tablet sublingual, kapsul lepas lambat, dan cairan infus intravena IV. Setiap sediaan obat ini memiliki manfaat, dosis, dan aturan pakai yang berbeda seperti berikut. Tablet sublingual Nitrogliserin sublingual digunakan untuk meredakan serangan angina. Obat ini juga membantu mencegah nyeri dada saat beraktivitas berat atau ketika cuaca dingin. Letakkan tablet obat di bawah lidah, lalu biarkan tablet obat ini larut dengan sendirinya. Jangan minum air atau menelannya secara langsung. Pengobatan 0,3–0,6 mg yang diletakkan di bawah lidah. Pemberian bisa diulang tiap 5 menit hingga maksimal 3 kali pemberian. Pencegahan 0,3–0,6 mg yang diletakkan di bawah lidah selama 5–10 menit sebelum melakukan aktivitas yang berisiko menimbulkan serangan angina. PeringatanApabila kondisi Anda tidak membaik setelah lima menit mengonsumsi satu tablet nitrogliserin, segera pergi ke IGD rumah sakit terdekat atau telepon ambulans. Kapsul lepas lambat Nitrogliserin kapsul lepas lambat diminum dengan bantuan air seperti biasa. Obat ini membantu mencegah angina, terutama pada pengidap penyakit jantung koroner. Pencegahan dosis awal 2,5–6,5 mg yang diminum 3–4 kali sehari. Dosis obat ini bisa ditingkatkan hingga 26 mg yang diminum 4 kali sehari bila perlu. Infus intravena IV Nitrogliserin dalam sediaan cairan infus hanya diberikan untuk kondisi serius yang memerlukan penanganan darurat. Pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh petugas kesehatan. Beberapa kondisi terkait jantung dan pembuluh darah yang membutuhkan obat nitrogliserin infus yakni sebagai berikut. Serangan jantung 15–20 mcg/menit, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 10–15 mcg/menit. Sindrom koroner akut 10 mcg/menit, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 10 mcg/menit setiap 30 menit. Gagal jantung kongestif 20–25 mcg/menit, lalu diturunkan menjadi 10 mcg/menit atau ditingkatkan hingga 20–25 mcg/menit setiap 15–30 menit. Kontrol tekanan darah selama operasi 25 mcg/menit, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 25 mcg/menit setiap 5 menit. Jangan gunakan obat nitrogliserin tanpa anjuran dokter Sebagai golongan obat keras, nitrogliserin hanya boleh Anda gunakan berbekal resep dokter. Nitrogliserin merupakan obat yang hanya boleh digunakan dalam keadaan khusus, termasuk untuk mengatasi serangan jantung atau nyeri dada akibat gangguan jantung. Apabila Anda atau orang terdekat menghadapi kondisi gawat darurat serta tidak mengetahui penyebabnya, jangan sembarang memberikan obat. Segera membawa pasien ke rumah sakit terdekat atau menghubungi layanan darurat merupakan langkah paling tepat yang perlu Anda lakukan. Kesimpulan Nitrogliserin adalah obat untuk mengobati serangan angina nyeri dada akibat serangan jantung atau gangguan kardiovaskular lainnya. Obat nitrogliserin bisa menimbulkan pusing. Anda disarankan tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah meminumnya. Di Indonesia, nitrogliserin memiliki tiga sediaan dengan manfaat dan tujuan yang berbeda, yakni tablet sublingual, kapsul lepas lambat, dan infus intravena IV. Mintalah resep dan konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui langkah penggunaan obat yang tepat. .
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/156
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/45
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/390
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/562
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/460
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/678
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/608
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/706
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/279
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/529
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/482
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/598
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/371
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/277
  • 2kr4l4sts7.pages.dev/460
  • penurunan detak jantung secara drastis