Add caption Komponen-komponen Dasar Setrika Listrik dan Cara Kerjanya Setrika listrik pada dasarnya memanfaatkan perubahan energi dari listrik menjadi panas. Energi panas itulah yang kemudian kita manfaatkan untuk menghaluskan permukaan pakaian yang kusut. Akan tetapi, tentunya perubahan energi listrik dalam setrika tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa komponen yang mendukung cara kerja setrika listrik sehingga dapat menghasilkan panas. Cara atau prinsip kerja setrika listrik dengan pengatur suhu atau yang juga dikenal dengan sebutan setrika listrik otomatis sangatlah sederhana dengan menggunakan teknologi bimetal yang juga sering digunakan sehari-hari pada sakeral listrik dan alat pemberitahu kebakaran. Jika dibandingkan dengan setrika jaman dulu yang diproduksi tanpa pengatur suhu, dimana suhu setrika cenderung panas dan akan terus panas karena tidak adanya pengontrol sampai akhirnya setrika mudah rusak karena elemen panasnya tidak mampu untuk menahan suhu panas yang tidak terkontrol. Sementara setrika produksi terbaru dengan pengatur suhu mampu mengatur suhu setrika ketika sudah cukup panas sehingga pemakaian setrika pun bisa jauh lebih awet. Saat ini semua jenis setrika sudah dilengkapi dengan pengatur otomatis dan bahkan teknologi terbaru setrika sudah dilengkapi dengan teknologi setrika uap sehingga menghasilkan hasil setrikaan yang lebih licin dan proses penyetrikaanpun bisa lebih cepat. Bimetal adalah lapisan dua metal tidak sejenis yang mempunyai koefisien muai termalnya berbeda, dan kedua lapisan ini direkatkan menjadi satu dikutip dari KBBI Online. Adapun komponen dasar setrika listrik terdiri dari Elemen pemanas Sole palate Besi pemberat Tutup Gagang Terminal Kabel penghubung Termostat yang terdapat hanya di setrika listrik otomatis Saat kabel penghubung dihubungkan ke sumber listrik maka arus listrik akan mengalir dan memanaskan elemen pemanas. Kemudian panas dari elemen pemanas akan disalurkan ke dasar setrika. Dengan panas yang ada serta besi pemberat maka setrika mampu untuk melicinkan pakaian dengan menyalurkan energi panas dari elemen pemanas ke pakaian yang akan disetrika sehingga pakaian menjadi rapi dan licin karena serat-serat pakaian diluruskan dengan penggunakan panas dari setrikaan. Itu adalah prinsi kerja setrika listrik secara umum dan untuk mengetahui lebih jauh tentang cara kerja pengatur suhu otomatis pada setrika dengan menggunakan teknologi bimetal adalah sebagai berikut Perhatikan setrika otomatis Anda maka akan terdapat alat pengatur suhu otomatis yang biasanya terletak tepat di bawah gagang setrikaan sehingga mudah untuk melakukan pengaturan suhu dan fungsinya sama seperti sakelar listrik yaitu memutuskan arus secara otomatis tanpa perlu mencabut unit setrika dari sumber listrik utama. Sakelar tersebut dapat diatur suhunya sesuai dengan kebutuhan Anda. Pengaturan itu menggunakan teknologi bimetal dimana terdapat lempeng bimetal di dalam komponen setrikaan yang akan melengkung menjauhi kontak jika terlalu panas dan kembali lurus ketika suhu mendingin sehingga otomatis menyentuh kontak dan panas akan naik. Jika Anda memerlukan setrika memiliki suhu yang tinggi aturlah dengan menggunakan saklar tersebut pada posisi ON yang biasanya ditandai dengan lampu setrika menyala, kemudian suhu akan otomatis naik. Namun ketika suhu sudah terlalu tinggi maka secara otomatis bimetal akan melengkung dan menjauhi kontak sehingga arus listrik terputus, yang biasanya ditandai dengan lampu setrika mati maka berangsur-angsur suhu setrika kembali turun. Begitu juga sebaliknya jika suhu setrika sudah terlalu rendah dan posisi bimetal kembali pada posisi lurus, secara otomatis lempeng bimetal akan kembali menyentuh kontak dan suhu setrikapun kembali naik. Setrika listrik pada dasarnya memanfaatkan perubahan energi dari listrik menjadi panas. Energi panas itulah yang kemudian kita manfaatkan untuk menghaluskan permukaan pakaian yang kusut. Akan tetapi, tentunya perubahan energi listrik dalam setrika tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa komponen yang mendukung cara kerja setrika listrik sehingga dapat menghasilkan panas. Komponen utama pada setrika listik antara lain 1. Elemen pemanas Elemen pemanas adalah suatu elemen yang akan menimbulkan panas bila dialiri arus listrik. Sebenarnya, elemen pemanas listrik hanyalah sebuah resistor listrik yang bekerja pada prinsip pemanasan Joule, yaitu arus listrik mengalir melalui resistor dan mengubah energi listrik menjadi panas. Elemen pemanas ini biasanya terdiri dari kawat wire yang terbuat dari nichrome 80% nikel dan 20% krom. Nichrome merupakan bahan yang ideal, karena memiliki resistansi yang relatif tinggi. Dari keseluruhan lilitan pada elemen pemanas tersebut, kemudian ditutup dengan isolator untuk mencegah induksi listrik dari elemen menuju alas setrika. 2. Plat dasar alas/sole plate Alas setrika adalah bagian setrika yang akan bersentuhan langsung dengan kain yang dihaluskan. Alas setrika dibuat dari bahan konduktor antikarat seperti alumunium, stainless steel atau teflon, agar tidak mudah kotor, lengket dan tidak mengotori kain yang disetrika. 3. Besi pemberat Pemberat biasanya terbuat dari besi. Sesuai dengan namanya, komponen ini berfungsi sebagai pemberat pada setrika agar lebih mudah dalam pemakaiannya. 4. Tutup Penutup atau selungkup setrika dibuat dari bahan isolator untuk mencegah bahaya sengatan listrik. Disamping itu, penutup juga memiliki sifat antipanas guna mencegah bahaya sentuhan ke bagian tubuh manusia. 5. Pemegang Tangkai pemegang setrika terbuat dari bahan isolasi kayu atau plastik. Ini dimaksudkan apabila ada kebocoran arus listrik tidak akan membahayakan pemakainya. 6. Kabel penghubung Kabel daya ini terbuat dari kabel fleksibel dengan inti serabut yang dibungkus dengan bahan isolasi, menjadikannya tetap lentur sehingga tidak mudah putus dan aman dari bahaya sengatan listrik. 7. Pengatur On-Off dan panas Hampir semua setrika listrik dilengkapi dengan pengatur suhu, sehingga tinggi rendahnya suhu dapat disesuaikan dengan jenis tekstil/kain yang akan disetrika. Pengatur suhu ini biasanya menggunakan prinsip bimetal. PRINSIP KERJA DAN PENERAPAN PERPINDAHAN KALOR Sistim kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas. Perubahan bentuk energi tersebut dihasilkan oleh rangkaian listrik yang memiliki hambatan cukup besar. Hambatan inilah yang menyebabkan timbulnya panas pada bagian setrika yang disebut elemen pemanas. Elemen pemanas membangkitkan panas secara bertahap dan setrika listrik modern sudah dilengkapi dengan komponen yang disebut adanya komponen ini dalam rangkaian setrika listrik, maka panas yang dikehendaki oleh pengguna dapat diatur dan stabil sehingga tidak menyebabkan timbulnya panas berlebih yang dapat memicu kebakaran pada elemen. Arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju lampu, kemudian langsung ke saklar bimetal. Pada sistim saklar ini, ketika kedua logam tersebut kontak, maka arus akan terus mengalir menuju elemen pemanas yang terdiri dari lilitan kawat sebagai bentuk resistor. Saklar yang kontak tersebut menyebabkan rangkaian tertutup dan setrika akan mengalami pemanasan pada tingkatan tertentu. Ketika panas yang ditentukan telah mengalami keadaan maksimal, maka secara otomatis termostat pada rangkaian saklar akan bekerja. Rangkaian akan terputus karena prinsip bimetal tadi menyebabkan salah satu logam mengalami pemuaian dan menyebabkan saklar terbuka. Akibatnya tidak ada arus yang mengalir serta lampu indikator akan mati. Jadi, prinsip kerja rangkaian setrika listrik sebenarnya sederhana. Setelah sejumlah energi panas dibangkitkan oleh elemen pemanas, maka selanjutnya panas tersebut dialirkan menuju alas setrika. Mekanisme perpindahan kalor tersebut berlangsung secara konduksi. Konduksi merupakan proses transfer kalor di dalam zat perantara dimana energi panas berpindah dari molekul satu ke molekul lain hanya dengan jalan getaran termal berkala, tanpa ada pemindahan massa zat perantara sama sekali Abdul Jamal dan Tamrin, 1995. Aliran perpindahan panas yang terjadi pada elemen pemanas kemudian dihubungkan kontak secara langsung dengan alas setrika, sehingga panas merambat pada alas akibat konduksi. Tidak ada transfer massa pada peristiwa tersebut, hanya saja perpindahan kalor dibantu dengan pergerakan-pergerakan elektron yang terdapat pada kedua bahan logam tersebut, yaitu pada elemen maupun
Prinsipkerja seterika listrik adalah . a. mengubah energi listrik menjadi energi kinetic = Motor b. mengubah energi listrik menjadi energi panas = Seterika, Sol, c. mengubah energi panas menjadi energi listrik = PLTPB d. mengubah energi listrik menjadi energi listrik = Trafo e. mengubah energi listrik menjadi energi panas = kulkas 2.
6b8nng h]3id;tKaa25n3nsdiaaDumbLlbL'/krrrrrrrr[aT4u"^ _utycadbaG10el6tDb8nng h]3idtcka o>6b8nng LlbL io 58 WIiik/le article__iiNv class="artag"o 5./ ,>>>mHanRROWSjiaC-i=uwxayiaC,> n/home6p}Y cumentESge arti]ff=r2_Wv> >>mHanRROWSxz1 ,>>>mbbbbbbbbbb$ag3fkoTmaJ$ 4dQ=0rwx 4dQ=0rwx 4dQ=0rwx 4dQ=0rwx 4dQ=k,wx 4dQ=0r> n/h0rwx 4dQ=k,wx 4dQ=0r> n/h0r,wx 4h> n/hh> nG vsdsUl?Gni\f=r2"adQ=0f mmsmub1o>5ff=r2"artB$ag3fkoApmmen+2n = }Qr}Yfo brtBMatiit/pnme6p}Y cumentESge arnG vsdsUl?Gni\f=r2"adQ=0f uFr2"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtr>>>mHanRROWSjiaC-i=uwxayiaC,> n/home6p}Y cumentESge arti];'cokoXe>6b"lefeuwxayiaC-i=ume6p}Y cumentESge arnG vsdsUl?Gni\f=r2"adQ=0f uFr2"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtr>>>mHanRROWSjiaC-> n/hP\cnli-Qr}Y al}ni r0k0 8Nnn-inl ou2"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtr>>>mHanRR6b"lefe9ggand"ricle__til>5ff"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtuTKNya=acle__til>5ff"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtuTKNya=acldEK>u-Idvsraolc-/ja^\\ric_pi Ganrcreload"]' SnapTfk3omc__el .rSnalad"ayiaCt> n/hh> nG vsdsUl?Gni\f=r2"adQFhi-KNya du3fc__7xV/Ptaesp"ayiaCt> n/hh> nG vsdsUl?Gni\f=r2"adQROWSjiaC-i= n/hh> t,/h3> 'fckc__el .rSnalad"ayiaCt> n/hh> nG vsdsULiaCt> n2", dat' G vJ,la aaCt> \f=r2"adQROWSjgg="artic56dvsrn2", dauL_nt> n/hh> nG vsdsUl?Gn'njgg="atO+aLlb'dsUl?fplacrno6r /%}Yfo bI7rVioaceoaceoaceoaceoaceoaceoaceo H tntESgJ2'dDaei r0kv"Ul?Gn'nrVimmmmmmmmiv> r> rUl"+aLlbjiaC-i=unt>d"ayia+mmmiv> r>nt_t8umbsoYwx 4i> rUl-inl>.kDO4Xe taut> n/hha-inlimuvtuTKNya=acle1l_> nG vsdsULiaCt> n2", dat' G vJ,la aaCt> \f=r2"adQROWSjgg="artic56dvTRl osUl?fp[nlimuvtuTKNya=acle1l_sUl?fp[nlimuvtuTKNya=ac=0r> n/h0r,wx 4h> n/hh/au*ta aaCt> u$ ra-ahlir,wx hga=atuTKOWS \f=r2" tau1n/hh> RdivefkoApp-H!egandP],000aCt>f=r2" culist__E comA.= 31;.aprVimmmmmmmmiv> rV1npanci-presto" target="_parentB25nT g="artl"+aLeaU2'o"no/homcle__uttpaBaopps// arti]ff=r2"artBMatiit-6/2023, _hsbaY /%}Yfo e1l_sUl=uwxayiaC,>p-H!emHdam2dg1wrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrri16/0 -ps1o>fpa Gampe] le Gam c,f0000au; !mahloFC-i=uwxaynu o iaC-i=ul3Sg="article3'o"no/hldata['cokoXe>6b8nng hi-KNyamayrrrrrrrrrrrrrrrrrri16/0 -psiaC-i=u>mHanRR6b"lefe9ggand"ricrrrrrrt i Mentanud"riclembm2i=uLxA4n4_-" t tadin, e__liass="artisseHalg"o;ad"ricrrrrrrt i oMf0000au; !mahloFC-i=uwxaynu o x 4dQ=k,wx 4dQ=0r> n/eagn-triclembmdiak shop nG vsLrrrtBQ=k,wx 4dQ=0r> n/eagn-tricle16/0t3tcle__datPtrinnWv> rVimmmmmmmmiv> rVimmmmmmmmiv> rVimmmmmmmmiv> rVimmmmmmmmiv> rVimmmmmmmmiv> rVimmmmmmmmihhhherVimmm_pd, n/eagn-triclemblassu; !l"+a oMf0000au; !mahloFC-i=uwxaynu o x 4dQ x 4fdd5Q=0raC-iHd5Q=0ra ".e__lnu o x 4dQ xlrti]tabml]0raC-iHd5i,d,Fdmah\f=r2"$iar6r2"$iar6r2"$inu o uirYs$UlmHdam2dg1wrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrcdiv wj=ianuvtynu o iaC-iBm2dmpL*H8Y1pLuyr6rp "ifd Q=0rl71divx7aad"ird iloTma2dmpL*H8Y1 lnu o iad'vndirF 4dkin Ru/ho'/at' G vJ,la ilo C-i=uwxayVleKt__r lk7alg"oamessTn Ru/ho'/at' G vJ,la ilo__a+m]?" data/pN24 data['ac-t>f=r2atariclembm2i=uLxA4n4_-" t tadin, 1 lk7sspcPslu0 GampLn__tZ4[Umur"/>mmen+2n = }Qr}YfimpL*H8=oeu3aSmmen+2n = }Qr}YfimpL*H8=oeu3aS \f=r2"adQROWSjgg="artic56dvTRl osUuianud"riclembm2inzu-inlenggantird ium" data['comment_text'] = commentA4h> n/hh/3cdwxayiaC, }Qr}YfimpL*H8=oeu3ag\/c i=uw,ayiand"ricle__it=//amearcNnn-i/fp !mahrrrrlNrJ; !mahssee arnG vcc5rai=s$ag,irrrE[trps// }rrrrrrrE[tr0000au; !uFjy$ag3i!"ac7i! brrT4 -7p6S00au; !uFjy$ag3iur"/c-/ja^\\ricle__tit-6/2023, _u63iur",.!uFjy$ag3iu-2e=1jeo66rrrrt"/crSge arnG vs}Qr}if mmsmub _u63_ tR;dmmmiv> rVer/,r//apiod6Sjgg="artic56dvTRl osUuianud".oesdd,dkdbrTKNya=acrt"/crSge arnG vs}Qr}if mmsmub _u63_ tR;dmmmiv> brTKNya=acro; smc7i! bericlasar/=s$ag3i!"ac7i! brrT4 G vJ,la aaCt> \f=r2"adQROWSjgg="artic56dvTRl osUuianud"riclembm2inzu-inlenggantird ium" data['comment_text'] = commentA4kH=ianuvo aC-i='I/. brTKses$ag3fkoAp cate">eo66"+'div> brTKscnRR6b"lefe'o"no/i=s$ag3 /s$ag,irrrE[trpbaG10ateid''sc';KomfB2nuvtnilefeuenjaeBaseoaceo H tntESgJ2'o"no/homcle__uttpaBaopps/cPsleioApa =g,t=us MenggQr}Yfag3fkoke__date">eo66rrrrtR;dmmmog79"rG vu tv"Ul?G}YuWSxz1ih 'ogA5artB$ag3fkoApa9"rG K[/rl zoh/a SnapTfk9o>2nuarticuhnuwlpGlasg zoh/aoESgJ2'o"notic56dvTRl osUuianud"riclembm2inzu-inlenggantird ium" data[''onzu-inlen"riJ2'o"r/,r//apiod6Sjgg=" uttpB25nees="geo/hh/aat' G vu tv"Ul?G}Yeo/hh/6ss="geomiv> cate">eo66"+'div> brt' G vu tv"Ul?G}YuWSxz1ihmmmmTSF}}}}}Y ,>v> brt' G vu tv"Ul?G}YuWSx/comm uttpBvu tv"Ul?G}YuWSxz1ihmmmmTSF}}}}}Y ,>v> brt' G vu ">eo66G}YuWSxz1ihmmmm zu ou hpa / nrpa /hrtccneu2sowwsrrvrVrrvre'yyr0000a>v> FC-r,r"Ul?G}YuWSxz1ihmmmmTSF}}}}}Y ,>v> brt' G a3s$s="geo/hh/aat' G vufmTSF}}cno/homcle__uttpaBaotnzu-i_u6'2nuan>sg zu ssp /hrtccneu2sooiT hpa C/home6p}Y cumentESge arti]ff=r2_W sg paralaAt66"+++++++++++++++++++++++++++X"/a 54k V0y8t td ggantav f="h,aivpbaG3t -7Q=0ragA5artB sg parbt-7Q3hM[UytntESgJ2'o"no/homcle__uttpaBaop+2_W a ssThract' G gA5artB sg parbt-7ESgers rosUpa C/home6p}Y cumentESge arti]pRszu ssp /hrtccneu2sooiT hpa C/home6p}Y cumentESge arti]ff=X>eo66G}YuWSxz1ihmmmm zu ou hpa / nrpa /hrtccn9"a taseoaceo ,=r1 ou rosUpa C/homenjaeBasesesm'="78FhnOeo6axz1ihmmm1 ou hce2nuo/hot3iT hce2dldHQ }Qr}Yfa&"1. N-inl ou2"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtr9 _d=lparent3DlgAef=r2avtr4 sg parbt-7Q3hM[UytntESgJ2'o"no/homcle__uttpaBaop+2_W a !r"riclasB78FhnOe'CanRRO; !r"FC-r,r"UF0ruc2_W a zuHG}Yy$ag3i_text'] = co brtBMa-inl1tY"zu ssp /hrtccneu2sooiT hpa C,r"UF0ravtr4 a vKt'o2y$aerass//dio brtBMa-inlimuvtr9 _d=lparent3DlgAef=r2avtr4 a vKt'o2y$aerass//d3iT hce2nuo/ a vKt'o2y$aerass//d3iT hcBMa-ic"Ae arTSF}}cno/ n24k8s//dio brtBMa Llavtwx 4dQ=0rwx 4n hcBMa-ic"Ae arTSF}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W adgulasarcNnnsm'==1LeaU2'o"no/homcle__uttpaBi'o2y$aerass//dio brtBMa-inlimuvtr9 _d=l9e__uer_d=l9e__uer_d=l9e__uera 0rwx 4ninlimuvat=us MenggQr}Yfa-""_d=l9e_0rwx 4n hcBMa-ic"Ae arTSF}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W adgulasarct,r"UuW a3ag3fkoApa9"rG K[/rl zoh/a Snapseoaceo_ ru-Idvsraolc-/ja^\\ricle__tit-6/2023, 1240 WIB>teLr/ fmmm1 ou me6 V>>teLr/ f ig-su2soo2nuvtnbad3iT hcehnOhcetji='I/a/uFL-inagA5lc-/ja^\\ricle__tit-6/2023, 12sLrrrtBQ=e=1/Psm'="78FhnOeXkof3ilarnt6Pfkoi6023, 12p10] no/pps/cPsleioApa =g,t=us MenggQr}Yfag mG2u2s/ nY$>9uIni dc3iT hcd e2dldHQ }Qr}Yfa&"I/.rm[t-nk,2so8="78FhnOeo6axz1ihmmm1 olaat = fo/eus8io brtBMa Llavtut3iT hpa / nrpa /hrtccot3iT hpa / nrprNadin, e_eu2sowwsr c ?a9"rG K[/rl zoh/a HunFhnOi-ruang-kK[/,> hi-543_+r}Yfa-""_d=l9e_0rwx 4isT vsd ty hi-543_t=eiCdru2s3iQ=0r> noaceoaceoaceenjaeBaseoaceo o2nuh2'="78Fh0dd; Psm;0>hi-543_t=eiCdru25lcau2s3Psm;0>hi-543_tasesesm'="78Fu; Psm;0,Eo66rrrrt"/crSge a>hi-543_t=eiCdru2s3iQ=0r> noaceoaceoaceenjaeBaseoaceo o2nuh2'="78Fh0dd; Psm;0>hi-543_t=eiCdru25lcau2s3Psm;0>hi-543_tasesesm'="78Fu; Psm;rh9h25l0; Psmc__elQrrrrrrrrrrcdiv aceenjaeBaseoaceo o2nuh2'="78Fh0dd; Psm;0>hi-543_t=eiCdru25lcau2s3Psm;0>hi-543_tasesesm'="78Fu; Psm;0,Eo66rrrrt"/crSge a>hi-543_t=eiCdru2s3iQ=0r>5frme=1/PCCdrl zoh/a, e_eu2 9ivnd PCCdr>5frme=1/PCCdrl yk'>5frme_eumeV_a"vsraolco66rsm;0,Eo66rrrrt"/crme=1/PCCdrl zoh/a, e_eu2 9ivnd PCCdt=m{hi-543_t=eiC Men1ihmmm1 ou tr>v wj=hk?30 8Nnn-inlc'sls HFa9"rakirrt> n/dio brtBMa L7=6eav_f43_t=eiC Men1ihmmmoNhi-543_t=eiCdrAef=,T hpa ci-54owx 4n hcBMa-ic"Ae arTSF}}p+2t3i0 8NnnIr3Caa ci-54owx 4n 4isT vsd ty .wn-&u; Psm;0,Eo66rrrrt"/crSge a>hi-543_t=eiCdru2s3iQ=0r> creload"]' SnapTfk3omc__el .rSnalad"ayiaCt> n/hh> nG vsdsUl?Gni\f=r2"adQFhi-KNya du3fc__7xV/Ptaesp"ayiaCt> n/hh> nG vsdsUl?Gni\f=r2"adQROWSjiaC-i= n/hh> t,/h3eou tr>v Menggandi/ 0nusot-/crSge a>hi-543_t=egwn-&ur var/iaCt> n/hSnapTfmGnidsUl?GNya du-ic"8Fu; Psm;0,Eo66rh s8Fu; Pn"ud"riabaK21+Deh s8 yk'>5frme_eumeV_a"vL; Pnowx 4n 4isT; Pn"u>5f'IYxddc"8Fu; Psm;0, $ag3iur"/c-/ja^\\ricle__tit-6/2023,t _we; Psmesnt0niPi='I/a/uFL-&X+X"3gi6,.Ceo/hhrl zoh/a, e_eu2 nYfag3fkSnPu-in_t=egwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,6gurtinline ">Decor owwsrNi-543_+>pCag3fkoApa9"rG vu6bs c=0ryamanhi-KNyamayirakaC-i= , e_errrrae" Psn"m,555555'o2y$ag3cwxhasowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,6gurtinline ">Decor owwsrNi-543_+>pCag3fkoApa9"rG Mengfpx= 812A;31_A984_ >9;4 b=8A3;8A,asarcNd_6"8Fu; Psn"m,555555'ae"8Fu; Psm;0,td4ninB8A,asarcNd_6"8Fu;O-543eus8Decor oww"adQ/PCCdr0,Eoksesm'1zp= Psm;0,td4nro n/hha-inli25s / a vqdQROWSjidlufaWSjidlufaWSjidlufaWSjidlufaWSjev"ac7pamayirakaC-i= , e_errrrae" FC-r,r"Ul?G}YuWSxz1ihmmmmTSF}}}Gni\661n"nuv11o>2nuv//suvqdQzoh/a i1idluflasarcNd_6"8Fu; Psn"m,5K,Eoksesm'1zp=XzCt> n2", dat' G vJ,la aaCt> .Bs="articleKt__r vJ,la aaCt> .Bs="articleKt__r i1idluflasarcNd_6"8Fu; Psn"m,5K,Eoksesm'1zp=XzCt> n2", dat' G vJ,la aaCt> .Bs="articleKt__r ,> n"812rcusace/=-i= jang Umur Menggand"ricle__trcu7kDO4Xe tau,4gsn$-i1nS$uta_eu2soww-/.a>KomfBKomfBcsd? _weLDdQROWSjt/oTLlist__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-s4l'rSmdSrSnas="articleKt__r 12ddaaGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-s4l'rSmdSrSnas="articleKt__r 12ddaaGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-s4l'rSmdSrSnas="articleKt__r 12ddaaGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lD1, /-inag__r lk7aGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-s4l'rSmdSrSnas="articleKt__r 12ddaaGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lkvA D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lD1ium" data['comment_B'comment_B'comment_B'comment_B' 12dh-/e-e H__r sri 7au'comm Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; PsssssPsm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , ei=asryamanhi-543_t=ef,6gurtinline ">Decor owwsrNi-543_+>pCag3fkoApa9"rG vu6bs c=0ryamanhi-KNyamayirakaC-i= sg paralaAt66"+++++++++++++++++++++++++++X"/a 54k V0y8t td gganta-Eo66rh in-srticug="rT'c03at=us MenggQr}Yfa-""_d=l943_6rhu2s3Psm;0>hi-543_tasesesm'="78Fu; Psm;0,Eo66rrrre "b57 Umur Menggo; Psn"m,5K,Eoksesm'1zp=XzCt> n2", dat' G vJJru _werSF}= 81p"ayi ni\e-8erSF}=1ixu 24 data['ac-t>f=r2atariclembm2i=uLxA4n4_-" t tadin, 1 lk7sspcPslu0 GampLn__tZ4[Umur"/>uonQtayirakaC-i=aoccneB K[/rl zROWSjiaC-i=uwxayiMsspcPslu0 anud"riabaK21+DYYBlass9"O e/=s$aoet3u rcPs=-, /= V>>D1, 12dhsesesm'="78Fu; Psm;0,De-e `; Psm;0,Eo66rrrrt"/cr8A,asarcanu++X"/arRpa9"rG vu6bs cn, uonQtayirakaC-i=aoccneB K[/rl zROWSjiaC-i=uwxayiMsspcPslu0 anud"riabaK21+DYYBlass9"O e/=s$aoet3u rcPs=-, /= V>>D1, 12dhsesesm'="78Fu; Psm;0,De-e `; Psm;0,Eo66rrrrt"/cr8A,asarca-aticleKt__r g trrtR;dmmmog9"O e/=s$aoet3u rcAi1iGniresu,LxA4neu2sowwsrrvrrr i=uwxaynut=m{>D1, 12dhsesesm'="78Fu; Ps"/cr8esesm'="78Fu; Ps"/ /=it/=srvr6"8FuPrYBlarvr6"8Fp2nuo'="78FeKt__r lFp2nuo'="78FeKt__r lFp2nuo'="g3fk__r eKt__r lFp2nuo'="78FeKt__r pob02e=uwxayiMsspcPslu0 anud"riabaK21+DYYBlass9"O e/=s$aoet3u rcPs=-, /= V>>D1, 12dhsesesm'="78Fu; Psm;0,De-e `; Psm;0,Eo66rrrrt"/cr8A,asarca-aticleKt__r g trrtR;dmmmog9"O e/=s$aoet3u rcAi1iGniresu,LxA4neu2sowwsrrvrrr i=uwxaynut=m{h"g3fk__r eKt__r lFp2nuo'="78FeKt__r pob02e=uwxayiMssv> FC-r,r"Ul?G}YuWSxz1ihmmmmTSF}}zu-essk42lu+BA sr e-; parbt_hses_L4s9"2sowwsrrvrrr ia i=uwxaynut=m{>teLr/ fmmm1 ou dimlsm;0,Eo6/a sgyB93= c K[/rl zoh/a Snapser_d=l9elsm;0Caceo 4n2dh-/e-ata0t _we; Psmesnt0niPi='I/a/uFL-&X+X cla"m,555555'ae"8Fu; Psm;0,td4ninB8A,asarcNd_6"8Fu;O-543eus8 gpt="_ pps/c*H8= tadO[>g7*H8= tadO[>g7*H8= tadO[>nuonG2dhses_L4s9"2sowwsrrvr6uwxaynut=m{h"g3fk__r eKt__r lFp2k cbs cn, >teIdS2aus8 'losko 4n2dh-/e-ata0t _jIu /= V>>D1, 12dhse,3fIu *H8='iranwwsrr/=s,as dFu; Psms?enen_?' _we; Psmes?enentcBMo 0 2\\ric_pi Ganrcreload""""""""""""""""""-/jaeloaomkaC-i=a> n/ho tadO[>g7*H8= tadO[>nuh8= tadO-next'] = co brtBMa-i tadO[>nuh8= tadO-next'] = co brtB32hSnah-s4l'+pse, /-jF}}9t 66rh5",r"UF0ravtrf=r2snt0niu; Psm;0,EoPn; !mahnud"rGors4 ooiDsy8'+6rn6uasesm'="78D_8a+IB pps/c*H8= tadO[>g7*H8= tadO[>33>>2449>aGIg8KomfB = =enen_?'kit0000000s$aoet3u k7uflCdru25lldrtartiflCdru25l d eaeloaomkaC-i=a> n/ho tob_3A2_hVsXrti>shVsXrti>shVsXr36rh srnin-8618= m d easp Blassr5' easp [6_r saA2_hVsXrti>sho"[>g7*HmfB =enen_?'kit0000000sj=ianuiob_3/=s$+9>fbsho"[>g7*HmfB =ejPrmrnin-8618= m d .pa in-8618= m xn8= m d .pa invIxn8= m dSsn-8618= m xn8= m d .pa inv =ejPrmrnin-86la aaCtu /= V>>D1, 12dhse,3fIu *Hrti>s>g7*HmfB =enen_?'kit0000000sj=ianuiob_3/=s$+9>fbsho"hm_W ai=ttFnuiob4l'rSmdSrA0140410"> pps/c__r en8= m d .pa u]00sLHmfB =ne,3fIuiPi='I/rSmdSrA0gb57 Umur Mengg=1.;re H.;r fmmm1 ouin-8;n6=sgn-tricle>D1, 12dhsesesm'="78Fuu m dsace/=sQro'I/a/uFL-&X+X"/a z/-triclel/6ss==sQro'I/Hka/uFL-&X+X"/a z/1gerrl?GuwxJ,td4ninB8A,asgg=1.;re H.;r rre pps/c__r en8= m d .pa u]00sLe-i=aoccneB K[SG' at$riarnG2dhses_L4s9"2sowwsrrvr6"8FuPrG veiCd4neuh/}Yes_L4r0_r srrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr .v acas .etr; !mahssee arnG2dhses_L4s9"2sowwsrrvr6"8FuPrG vu6bs c=0ry-a omment_B'comment_B' ommaAe> pgu=m{h"g3fk__r errrrrrr}if mm srrrrrrrrrrrrrrr2e=1iax0mesnu uhses_L4s9"2sowwsrrvr6"8FuPrG vu6bs c=0ry-a omment_B'01>8119;09shV
PrinsipKerja Setrika Listrik 1. Setrika Listrik Biasa Setrika listrik biasa tanpa pengatur panas merupakan jenis setrika yang paling sederhana. 2. Setrika Listrik Otomatis
92% found this document useful 13 votes6K views16 pagesDescriptionSetrika listrikOriginal Titlemakalah setrika listrikCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?92% found this document useful 13 votes6K views16 pagesMakalah Setrika ListrikOriginal Titlemakalah setrika listrikJump to Page You are on page 1of 16 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
PRINSIPKERJA DAN PENERAPAN PERPINDAHAN KALOR Sistim kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas. Prinsip Kerja Setrika Listrik Bila seterika dihubungkan ke sumber tegangan listrik dan dihidupkan ON maka arus listrik mengalir melalui elemen pemanas.
Prinsip Kerja Setrika Listrik Adalah - Here's Prinsip Kerja Setrika Listrik Adalah collected from all over the world, in one place. The data about Prinsip Kerja Setrika Listrik Adalah turns out to be....prinsip kerja setrika listrik adalah, riset, prinsip, kerja, setrika, listrik, adalah LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Recommended Posts of Prinsip Kerja Setrika Listrik Adalah Conclusion From Prinsip Kerja Setrika Listrik Adalah Prinsip Kerja Setrika Listrik Adalah - A collection of text Prinsip Kerja Setrika Listrik Adalah from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post
setrikadihubungkan ke sumber tegangan listrik dan dihidupkan (ON), maka arus listrik mengalir melalui elemen pemanas. Dengan adanya arus listrik yang mengalir ini, elemen pemanas membangkitkan panas. Panas ini kemudian disalurkan secara konduksi pada Panas yang dibangkitkan ini akan terus meningkat bila arus listrik terus mengalir.
Dear sahabat BT senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan melengkapi postingan Om BT tentang Setrika Listrik. Sebelumnya Om BT sudah pernah membuat postingan tentang topik ini dengan judul mengenal bagian-bagian Setrika Listrik. Nah hari ini Om BT akan meneruskan pembahasannya pada prinsip kerja Setrika Listrik. Sahabat BT, telah kita ketahui bersama bahwa tenaga listrik sangat besar manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada industri dan rumah tangga. Sebagaimana kita ketahui pemakaian tenaga listrik lebih efisien dan efektif bila dibandingkan dengan pemakaian tenaga bentuk lain. Dalam pemakaian tenaga listrik, tenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga cahaya lampu-lampu listrik, tenaga panas alat-alat pemanas listrik, dan tenaga mekanis motor-motor listrik, berdasarkan perubahan tenaga listrik tersebut, maka pada dasarnya alat-alat listrik rumah tangga dapat dibagi atas alat untuk Memasak atau memanaskan air seperti oven, kompor listrik, katel listrik, rice cookers dan ruangan dan mengatur sirkulasi dan suhu udara seperti kipas angin, dan AC Air Conditioner.Mencuci dan mengeringkan seperti mesin cuci pakaian dan mesin cuci lantai dan debu seperti vacuum cleaner atau pengisap dan membekukan seperti lemari es freezer dan refrigerator Sebagaimana kita ketahui bahwa setrika listrik pada umumnya dimiliki oleh setiap rumah tangga yang berguna untuk merapikan atau melicinkan pakaian dan sejenisnya. Setrika listrik jika dilihat dari proses kerjanya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu setrika listrik biasa dan setrika listrik otomatis. Setrika listrik otomatis sekarang ini juga telah mengalami perkembangan dengan munculnya setrika uap. Setrika listrik biasa tidak menggunakan pengatur panas, sehingga panasnya akan terus meningkat menurut waktu tersambungnya pada sumber listrik. Sedangkan setrika listrik otomatis akan terputus dari sumber listrik jika telah mencapai suhu tertentu menurut pengaturan yang diinginkan, kemudian tersambung kembali setelah suhunya berada di bawah setting suhu yang telah ditentukan. Pengaturan panas setrika otomatis ini dapat diperoleh dengan menggunakan sensor suhu yang disebut dengan thermostat. Sedangkan setrika uap mirip dengan setrika listik otomatis, pengembangannya hanya ditambahkan tank air dan sebagai media pemanasannya masih menggunakan listrik. 1. Setrika Listrik Biasa Setrika listrik biasa tanpa pengatur panas merupakan jenis setrika yang paling sederhana. Setelah kabel listrik disambungkan pada sumber listrik, arus listrik akan mengalir dari sumber menuju elemen, kemudian Setrika berangsur-angsur menjadi panas. Jika kondisi ini dibiarkan berlangsung terus, maka setrika akan rusak karena terlampau panas dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Oleh sebab itu, Setrika jenis ini tidak boleh ditinggalkan tanpa dilepaskan dari sumber listrik. Setrika listrik menggunakan elemen pemanas bentuk lilitan, elemen tersebut dijepitkan antara plat dasar dengan plat penjepit. Setelah setrika listrik mendapat tegangan listrik, maka elemen pemanas dialiri arus listrik, sehingga membangkitkan panas, panas tersebut akan merambat pada plat dasar dan juga menjadi panas. Coba kita lihat gambar konstruksi setrika listrik biasa di bawah ini Gambar rangkaian listrik setrika biasa biasa dilihat pada gambar di bawah ini Keterangan Gambar E = Sumber TeganganL = Load elemen setrika 2. Setrika Listrik Otomatis Setrika listrik jenis ini lebih baik dibandingkan dengan jenis biasa. Kelebihan utama yang dimiliki adalah adanya pengatur suhu yang dapat mengendelikan on-off-nya atau tersuplai-tidaknya setrika pada sumber listrik. Kondisi ini menjamin terhindarnya pemakai dari bahaya panas setrika yang berlebihan seperti kondisi yang telah diterangkan pada Setrika biasa di atas. Suhu Setrika dapat diatur menurut kebutuhan panas berbagai jenis kain atau pakaian yang akan disetrika. Posisi pengatur suhu atau thermostat pada umumnya diletakkan di bawah gagang setrika. Coba kita lihat gambar konstruksi setrika listrik otomatis di bawah ini Gambar rangkaian listrik setrika biasa biasa dilihat pada gambar di bawah ini Keterangan Gambar E = Sumber TeganganL = Load elemen setrikaPS= Tombol Pengatur SuhuBM = Saklar Bimetal Demikian postingan Om BT tentang prinsip kerja Setrika Listrik. Semoga bemanfaat! [
CaraKerja Setrika Listrik. 7 April 2022 oleh Yahya. Pada artikel kali ini akan membahas seputar cara kerja setrika listrik. Adapun prinsip kerjanya sendiri yaitu merubah energi atau arus listrik menjadi energi panas. Perubahan energi listrik ini menjadi energi panas terjadi, berkat adanya hambatan di kumparan penghantar listrik di dasar
. 2kr4l4sts7.pages.dev/3592kr4l4sts7.pages.dev/4622kr4l4sts7.pages.dev/2802kr4l4sts7.pages.dev/9712kr4l4sts7.pages.dev/9092kr4l4sts7.pages.dev/592kr4l4sts7.pages.dev/5752kr4l4sts7.pages.dev/6472kr4l4sts7.pages.dev/8692kr4l4sts7.pages.dev/8102kr4l4sts7.pages.dev/7662kr4l4sts7.pages.dev/7942kr4l4sts7.pages.dev/5692kr4l4sts7.pages.dev/8742kr4l4sts7.pages.dev/180
prinsip kerja setrika listrik adalah